Sehari, Nilai Kerusakan Akibat Cuaca Ekstrem di Bali Capai Rp 885 Juta

Sehari, Nilai Kerusakan Akibat Cuaca Ekstrem di Bali Capai Rp 885 Juta

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 11 Feb 2025 22:03 WIB
Longsor dari perbatasan Gianyar-Klungung, Selasa (11/9/2025).
Longsor dari perbatasan Gianyar-Klungung, Selasa (11/9/2025). (Foto: Ayu Leona/detikBali)
Denpasar -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat total kerugian akibat bencana saat cuaca ekstrem di Bali mencapai Rp 885 juta. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari 29 titik bencana di Bali pada Selasa (11/2/2025).

Sekretaris BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya mengungkapkan puluhan kejadian tersebut didominasi oleh bencana pohon tumbang di sejumlah ruas jalan. Selain itu, pohon tumbang juga merusak sejumlah pura dan rumah warga.

"Nihil korban jiwa atau luka dan estimasi nilai kerusakan yang ditimbulkan mencapai Rp 885 juta," kata Sekretaris BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya melalui keterangan tertulis yang diterima detikBali, Selasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teja membeberkan Kabupaten Gianyar menjadi kabupaten yang mencatatkan bencana terbanyak dalam 24 jam terakhir dengan 11 titik. Disusul Kabupaten Tabanan sebanyak 8 titik, Denpasar (5), Badung (3), Jembrana (1), dan Karangasem (1).

Ia mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai potensi curah hujan tinggi yang menyebabkan beberapa bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. "BPBD Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan peran aktif dalam mitigasi bencana," pungkas Teja.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi sebagian besar wilayah di Bali berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada 11-13 Februari 2025. Angin umumnya bertiup dari arah barat daya-barat dengan kecepatan berkisar antara 9-60 km/jam.

BMKG menjelaskan saat ini Bali masih berada pada musim hujan. Terdapat bibit Siklon Tropis 96S di selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan di samudra Hindia bagian barat Australia Barat yang meningkatkan potensi angin kencang dan hujan sedang-lebat di wilayah Bali.

Selain itu, terdapat pula daerah pertemuan dan belokan angin yang berpotensi meningkatkan kecepatan angin dan pertumbuhan awan konvektif di sekitar wilayah Bali hingga NTT. BMKG meminta warga untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali. Adapun, ketinggian gelombang laut diprediksi mencapai 2,0 meter atau lebih di perairan selatan Bali.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads