Catatan Hari Pertama Cek Kesehatan Gratis di Bali dan NTB

Round Up

Catatan Hari Pertama Cek Kesehatan Gratis di Bali dan NTB

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 11 Feb 2025 08:19 WIB
Wayan Sudina (kanan), orang pertama yang mengecek kesehatan gratis di Denpasar, Bali, Senin (10/2/2025).
Wayan Sudina (kanan), orang pertama yang mengecek kesehatan gratis di Denpasar, Bali, Senin (10/2/2025). (Foto: Rizki Setyo/detikBali)
Denpasar -

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dimulai secara serentak mulai Senin (10/2/2025). Ratusan puskesmas di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), siap melayani anak-anak hingga lansia yang ingin memeriksakan kesehatan mereka.

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meninjau hari pertama program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas I Denpasar Utara. Ia didampingi Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Mahendra menyebut program ini merupakan hadiah dari Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat yang berulang tahun agar bisa memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga bisa diidentifikasi, dideteksi sakitnya, dengan tahu sakitnya bisa dilakukan upaya pengobatan sekaligus bisa mencegah apa yang harus dilakukan biar tetap sehat," kata Mahendra.

Mahendra menjelaskan, warga yang berulang tahun pada Januari dapat menikmati program ini hingga April. Sementara itu, mereka yang tidak sempat mengecek kesehatannya saat ulang tahun diberikan waktu tambahan selama satu bulan.

ADVERTISEMENT

"Syaratnya gampang download aplikasi Satu Sehat daftar di situ, sebelum kemari sudah data," tutur dia.

Mahendra menambahkan, ada 120 puskesmas di Bali yang siap melayani program tersebut.

"Kami harapkan masyarakat dengan ada program luar biasa ini ayo ramai-ramai cek kesehatan sehingga tahu apa sakitnya bisa identifikasi apa penyakitnya bisa dilakukan pengobatan," jelas Mahendra.

Antusiasme Warga

Mahendra juga menyempatkan diri menunggu warga pertama yang memanfaatkan layanan ini. Ia menunggu sekitar 30 menit untuk melihat hasil pemeriksaan kesehatan.

Puskesmas menyediakan dua ruangan pemeriksaan, yakni untuk dewasa dan lansia serta anak-anak atau remaja.

Pantauan detikBali di lokasi menunjukkan banyak warga antusias mengikuti program ini. Salah satunya, Wayan Sudina (69), yang mengaku senang dengan layanan gratis ini.

"Terutama untuk kami lansia. Karena kami lansia setiap saat memerlukan pemeriksaan," kata Sudina.

Sudina mengatakan hasil pemeriksaannya mencakup 21 jenis tes kesehatan.

"Cuma kolesterol agak meningkat dikit," ujarnya. Pria yang berulang tahun pada 23 Januari itu memang rutin mengecek kesehatannya setiap enam bulan sekali.

"(Menunggu) Sebentar. Tadi nggak sampai lima menit," terang dia.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Pelaksanaan CKG di NTB

Semenntara di NTB, program ini diluncurkan secara seremonial di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Perempuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, Senin (10/2/2025). Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hasanudin menyatakan program nasional itu dilakukan serentak di 177 puskesmas di NTB.

"Alhamdulillah di NTB secara serentak dilakukan di sepuluh kota dan kabupaten telah melaksanakan sesuai dengan kesiapan SDM, kesehatan dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang disiapkan secara berkala," ujar Hasanudin.

Hasanudin memastikan seluruh alat kesehatan di puskesmas yang melaksanakan program CKG telah memadai.

"Alat di UPT Puskesmas ini sangat ideal, baik kesiapan tenaga medis, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai tersedia," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan program CKG merupakan kado ulang tahun dari negara kepada masyarakat. Fikri memastikan 177 puskesmas siap melaksanakan layanan tersebut.

"Program CKG hari ini untuk warga yang berulang tahun," ujarnya.

Fikri menjelaskan, CKG akan mengikuti siklus hidup mulai dari bayi baru lahir (2 hari), balita dan anak usia prasekolah (1-6 tahun), usia sekolah dan remaja (7-17 tahun), dewasa (18-59 tahun), hingga lansia (>60 tahun).

CKG dibagi menjadi tiga kelompok, yakni berdasarkan hari ulang tahun yang dimulai Februari 2025, CKG sekolah mulai Juli 2025, serta CKG khusus untuk ibu hamil dan balita.

"Hari ini 177 unit Puskesmas di NTB sudah menerapkan integrasi layanan primer (ILP) berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota," ujar Hasanudin.

Hasanudin juga memastikan ketersediaan BMHP dan mengusulkan pemenuhan kebutuhan BMHP ke tingkat pusat.

Hasanudin menjelaskan warga yang ingin mendapatkan layanan ini bisa mengunduh aplikasi Satu Sehat, mengisi biodata diri, serta memilih tanggal pemeriksaan untuk pendaftaran.

"Bagi anggota keluarga seperti anak-anak atau lansia yang tidak memiliki ponsel, mereka dapat ditambahkan sebagai profil bertaut di akun SatuSehat Mobile milik anggota keluarga lain," ujarnya.

CKG mencakup pemeriksaan kesehatan bayi baru lahir, deteksi penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, kanker, hingga pemeriksaan kesehatan indera (mata, telinga, gigi).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pengaruh Cek Kesehatan Gratis pada Klaim BPJS Kesehatan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Hide Ads