Hujan Angin, Palinggih di Pura Rambut Siwi Tabanan Ambruk

Hujan Angin, Palinggih di Pura Rambut Siwi Tabanan Ambruk

I Wayan Selamat Juniasa, Karsiani Putri, Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Minggu, 09 Feb 2025 19:57 WIB
Bale piyasan di Pura Rambut Siwi, Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Tabanan roboh akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak Minggu pagi. (9/2/2025).
Foto: Bale piyasan di Pura Rambut Siwi, Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Tabanan roboh akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak Minggu pagi. (Dok. Polres Tabanan)
Tabanan -

Palinggih piyasan di Pura Rambut Siwi, Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Tabanan, ambruk diterjang hujan deras dan angin kencang, Minggu (9/2/2025).

"Dari informasi yang kami terima, ada pohon tumbang dan bangunan palinggih roboh tadi siang," jelas Kasi Humas Polres Tabanan Iptu Gusti Made Berata.

Palinggih piyasan yang berada di subak atau area tengah sawah Banjar Anyar, Desa Sanggulan, itu tiba-tiba roboh akibat hujan angin yang melanda Tabanan sejak pagi hingga sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan berukuran 3x3 meter itu roboh hingga membuat kerugian mencapai puluhan juta. Beruntung, tidak ada korban dari peristiwa tersebut.

"Ditaksir kerugian mencapai Rp 30 juta," jelas Berata.

ADVERTISEMENT

Sejumlah peristiwa pohon tumbang juga terjadi di Tabanan. "Setidaknya ada lebih dari lima, tapi yang sempat mengganggu ada tiga tempat di Kediri," lanjut Berata.

Tepat di sebelah barat Perumahan Mawar Indah, pohon berdiameter 50 sentimeter tumbang hingga melintang di jalan perumahan. Lalu, pohon jati berdiameter 20 sentimeter juga roboh di Jalan Raya Bingin Ambe, Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Setra Ganda Mayu, Banjar Seme, Desa Kediri. "Ada juga di dekat Terminal Kediri dan depan SMPN 2 Tabanan. Beruntung nihil korban jiwa," tandas Berata.

Pohon Tumbang di Karangasem

Sementar itu, di Karangasem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem mencatat ada puluhan bencana pohon tumbang yang menimpa rumah dan akses jalan. Di antaranya termasuk peristiwa di Desa Bungaya yang menewaskan tiga orang.

"Seluruh petugas yang ada kami kerahkan untuk melakukan penanganan. Kami utamakan skala prioritas dulu, tapi hingga saat ini masih ada beberapa kejadian yang belum bisa tertangani," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, Minggu (9/2/2025).

Menurutnya, sebagian besar pohon tumbang tersebut menimpa akses jalan dan rumah warga. Ada pula yang merusak pura dan fasilitas umum lainnya.

"Bencana pohon tumbang kali ini menelan korban jiwa. Ada sebanyak tiga warga yang dilaporkan meninggal dan enam luka-luka karena tertimpa pohon enau tumbang di wilayah Desa Bungaya," ujar Arimbawa.

Selain di Desa Bungaya, pohon tumbang juga menyebabkan satu orang mengalami luka berat di wilayah Desa Antiga, Kecamatan Manggis. Korban tertimpa pohon kelapa tumbang saat melintas di jalan. Saat ini, korban sedang menjalani perawatan intensif di RS Balimed.

"Bencana pohon tumbang melanda hampir di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem, hanya Kecamatan Rendang yang tidak ada laporan kejadian," ucap Arimbawa.

18 Pohon Tumbang di Denpasar

Di Kota Denpasar, BPBD mencatat ada 18 pohon tumbang dan dahan patah di sejumlah titik. Selain itu, sebanyak tiga atap rumah dilaporkan mengalami kerusakan. Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa mengatakan petugas BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), serta aparat desa/kelurahan sudah melakukan penanganan.

"Sesuai dengan prediksi BMKG bahwa memang awal tahun cuaca ekstrem. Dapat kami sampaikan angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang, dan saat ini sedang ditangani," ujar Joni dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Dia mengimbau masyarakat untuk hati-hati, dan waspada di tengah cuaca ekstrem. "Jika tidak begitu penting diimbau agar tidak bepergian," ujar Arimbawa.

Dia juga mendorong agar masyarakat mematuhi imbauan BMKG. Hal ini mengingat forecaster on duty BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem wilayah Bali.

"Untuk langkah antisipasi, kami telah tugaskan BPBD dan DLHK untuk terus memantau, dan merompes (menebang) pohon perindang agar tidak membahayakan saat cuaca ekstrem. Satgas Biru DPUPR terus gencar membersihkan gorong-gorong, dan saluran air untuk mengantisipasi banjir," jelas Arimbawa.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads