Trump Sebut AS Gelontorkan Rp 800 Miliar Beli Kondom di Gaza

Internasional

Trump Sebut AS Gelontorkan Rp 800 Miliar Beli Kondom di Gaza

Khadijah Nur Azizah - detikBali
Kamis, 30 Jan 2025 09:59 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 23: U.S. President Donald Trump speaks to reporters after signing a series of executive orders in the Oval Office of the White House on January 23, 2025 in Washington, DC. Trump signed a range of executive orders pertaining to issues including crypto currency, Artificial Intelligence, and clemency for anti-abortion activists.   Anna Moneymaker/Getty Images/AFP (Photo by Anna Moneymaker / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump. (Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER)
Denpasar -

Juru bicara Donald Trump, Karoline Leavitt, mengeklaim Amerika Serikat mengalokasikan sekitar US$ 50 juta atau sekitar Rp 800 miliar untuk mendanai kondom di Gaza. Pernyataan ini disampaikan sebagai pembenaran atas kebijakan Trump membekukan dana bantuan luar negeri AS.

"Doge dan OMB juga menemukan bahwa ada sekitar US$ 50 juta uang pembayar pajak yang digunakan untuk mendanai kondom di Gaza," kata Leavitt, merujuk pada laporan yang diklaim berasal dari tim efisiensi pemerintah bentukan Trump dan Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB), dilansir dari detikHealth, Kamis (30/1/2025).

Leavitt tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait klaim tersebut. Hingga kini, tidak ada bukti independen yang dapat memverifikasi pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fakta Sebenarnya

Berdasarkan tinjauan terhadap laporan resmi USAID yang dirilis pada September 2023, AS memang mengalokasikan dana sebesar US$ 60,8 juta untuk pengadaan alat kontrasepsi dan kondom. Namun, tidak ada satu sen pun yang dikirim ke Gaza.

Laporan itu juga mencatat bahwa pada tahun fiskal 2023, USAID menyediakan atau mendanai kondom pria senilai sekitar US$ 7,1 juta dan kondom wanita senilai sekitar US$ 1,1 juta. Sebagian besar dana itu dialokasikan ke negara-negara di Afrika.

ADVERTISEMENT

Trump dan timnya diduga merujuk pada hibah senilai US$ 102,2 juta yang diberikan USAID kepada International Medical Corps (IMC) untuk menyediakan layanan medis dan trauma di Gaza.

Menurut IMC, dana tersebut digunakan untuk mendanai rumah sakit darurat, pusat trauma, serta mengirim tenaga medis guna menangani krisis kemanusiaan di Gaza. Anggaran itu juga mencakup layanan air, sanitasi, kebersihan, serta perawatan prenatal dan postnatal.

Sementara itu, Reuters menyebut tidak ada laporan yang tersedia untuk umum dari DOGE atau OMB yang menunjukkan rencana menghabiskan US$ 100 juta untuk operasi IMC di Gaza.

Laporan USAID juga menunjukkan bahwa dalam berbagai pengiriman ke Timur Tengah pada tahun fiskal 2007, 2008, 2009, 2012, 2013, dan 2019, tidak ada yang ditujukan untuk Gaza. Di bawah pemerintahan Trump, USAID mengirimkan US$ 1,1 juta ke Timur Tengah pada 2019, dengan semua komoditas dialokasikan untuk Yaman, termasuk kondom pria dan wanita serta alat kontrasepsi lainnya.

Tim cek fakta dari Reuters menyimpulkan bahwa tidak ada bukti tentang dugaan rencana penggunaan jutaan dolar pajak warga AS untuk mendanai kondom di Gaza.

Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/gsp)

Hide Ads