Trump Akan Bangun Sistem Pertahanan Rudal Iron Dome Mirip Israel di AS

Trump Akan Bangun Sistem Pertahanan Rudal Iron Dome Mirip Israel di AS

Yulida Medistiara - detikBali
Selasa, 28 Jan 2025 12:11 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 23: U.S. President Donald Trump speaks to reporters after signing a series of executive orders in the Oval Office of the White House on January 23, 2025 in Washington, DC. Trump signed a range of executive orders pertaining to issues including crypto currency, Artificial Intelligence, and clemency for anti-abortion activists.   Anna Moneymaker/Getty Images/AFP (Photo by Anna Moneymaker / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump. (Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER)
Denpasar -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menandatangani perintah eksekutif untuk membangun sistem pertahanan udara Iron Dome, bagi Amerika Serikat. Sistem ini terinspirasi dari teknologi Israel yang digunakan untuk mencegat ribuan roket.

"Kita perlu segera memulai pembangunan perisai pertahanan rudal Iron Dome yang canggih, yang akan mampu melindungi warga Amerika," kata Trump dalam retret Kongres Partai Republik di Miami, dilansir dari detikNews, Selasa (28/1/2025).

"Sistem itu akan dibuat di sini, di AS," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam upacara penyambutan Menteri Pertahanan baru, Pete Hegseth. Menurut Trump, kebijakan ini merupakan salah satu dari empat perintah eksekutif yang akan ditandatanganinya. Salah satu perintah lainnya adalah 'menyingkirkan ideologi transgender dari militer kita'.

Selama kampanye pemilihan 2024, Trump berulang kali menjanjikan pembangunan versi sistem Iron Dome untuk AS. Namun, ia mengabaikan fakta bahwa sistem tersebut dirancang untuk ancaman jarak pendek, sehingga kurang cocok untuk menghadapi rudal antarbenua yang menjadi ancaman utama bagi AS.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Trump kembali memuji efektivitas sistem Israel, yang telah digunakan untuk menembak jatuh roket yang ditembakkan oleh Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, terutama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2024 di Israel.

"Mereka berhasil merobohkan hampir semuanya," ujar Trump.

"Jadi, menurut saya, Amerika Serikat berhak atas itu," tambahnya.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads