Jalan Lintas Karumbu-Sape di Bima Ambles Akibat Longsor

Jalan Lintas Karumbu-Sape di Bima Ambles Akibat Longsor

Rafiin - detikBali
Rabu, 29 Jan 2025 17:20 WIB
Ruas jalan Provinsi Karumbu-Sape di Desa Sambane, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, NTB yang amblas akibat longsor, Rabu, (29/1/2025). (Dok. Istimewa)
Foto: Ruas jalan Provinsi Karumbu-Sape di Desa Sambane, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, NTB yang amblas akibat longsor, Rabu, (29/1/2025). (Istimewa)
Bima -

Ruas jalan provinsi lintas Karumbu-Sape tepatnya berada di Desa Sambane, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ambles akibat longsor. Saat ini kondisi jalan yang retak-retak itu tidak bisa dilewati kendaraan.

"Sudah seminggu ambles dan retak-retak akibat longsor," kata Kepala Desa (Kades) Sambane, Burhanuddin, kepada detikBali, Rabu (29/1/2025).

Burhanuddin mengatakan ruas jalan yang ambles di Sambane ada dua titik. Yang pertama di sebelah timur kampung dengan panjang kerusakan 15 meter dan di depan kantor Pemerintah Desa (Pemdes) Sambane dengan panjang kerusakan sekitar 10 meter.

"Sudah dua hari ruas jalan ini tak bisa dilewati kendaraan. Untuk sementara, kendaraan hanya bisa melintas di jalur alternatif (tak beraspal). Itu pun hanya motor yang bisa melintas," katanya.

Burhanuddin mengatakan amblesnya ruas jalan lintas Karumbu-Sape sangat mengganggu mobilitas dan aktivitas masyarakat. Apalagi, ruas jalan dari arah barat menghubungkan wilayah Desa Rupe, dan Karumbu, Kecamatan Langgudu.

Sementara, dari arah timur menghubungkan wilayah Desa Dumu dan Kangga, Kecamatan Langgudu. Selain itu desa-desa di wilayah Kecamatan Lambu dan Kecamatan Sape juga terhubung lewat jalan tersebut.

"Ruas jalan ini menghubungkan wilayah Kecamatan Langgudu, Lambu, dan Sape, serta sebaliknya," ujarnya.

Terkait hal itu, Burhanuddin sudah melapor kepada Camat Langgudu serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB. Dia berharap kondisi jalan yang ambles dan retak agar segera ditangani (diperbaiki) dengan cepat.

"Saya sudah laporkan ke camat dan Dinas PUPR Provinsi. Mudah-mudahan diatensi secepatnya agar aktivitas masyarakat kembali lancar," harapnya.




(hsa/gsp)

Hide Ads