Pecinan adalah kawasan permukiman masyarakat Tionghoa yang biasanya terletak di pusat kota. Kawasan ini identik dengan elemen warna merah yang mencolok dan sering menjadi lokasi perayaan tradisional seperti Imlek, Cap Go Meh, festival lampion, hingga pertunjukan barongsai.
Simak informasi lengkap tentang pecinan berikut ini!
Apa Itu Pecinan?
Melansir detikNews, pecinan adalah permukiman masyarakat Tionghoa di Indonesia yang sudah ada jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa. Kawasan ini umumnya berkembang di kota-kota pelabuhan di sepanjang pesisir utara Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menjadi tempat tinggal, pecinan juga berperan penting sebagai pusat perekonomian. Banyak pedagang yang menjalankan usahanya di kawasan ini, menjadikannya pusat aktivitas perdagangan kota.
Sejarah dan Asal-usul Pecinan di Indonesia
Pecinan tumbuh pesat pada masa kolonial Belanda karena kebijakan politik dan ekonomi pemerintahan kolonial. Meski begitu, unsur budaya, tradisi, dan keagamaan khas Tionghoa tetap terjaga.
Banyak bangunan di pecinan masih mempertahankan ciri khasnya, seperti plafon tinggi, jendela besar, dan atap melengkung. Tata letak permukiman dipecah menjadi blok-blok yang dipisahkan oleh jalan kecil, dengan rumah-rumah yang terintegrasi langsung ke jalan tanpa pekarangan.
Ciri Khas Arsitektur Rumah di Pecinan
Bangunan di pecinan memiliki fungsi ganda, yakni sebagai tempat tinggal dan pusat perdagangan. Arsitekturnya khas dengan:
- Tata ruang simetris dan ruang terbuka.
- Pelataran bertingkat: Semakin tinggi atap, semakin penting fungsi bangunan tersebut.
- Atap khas Tionghoa: Lengkungannya menonjol dengan ujung berbentuk kipas, memberikan kesan megah dan unik.
Filosofi dan Fungsi Kelenteng di Pecinan
Klenteng di kawasan pecinan tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pelestarian nilai-nilai budaya. Arsitektur khasnya terlihat pada:
- Atap landai berhias: Gentengnya dihias dengan ornamen naga atau porselen bergambar.
- Sudut atap melengkung ke atas: Melambangkan konsep ajaran dan filosofi masyarakat Tionghoa.
![]() |
Kelenteng di pecinan memiliki empat jenis, yaitu:
- Kelenteng Buddhis: Tempat ibadah penganut Buddha.
- Kelenteng Taois: Untuk penganut Taoisme.
- Kelenteng Kejuruan: Berkaitan dengan profesi atau kelompok tertentu.
- Kelenteng Peringatan: Tempat menghormati leluhur atau tokoh penting.
Menjelajahi Keunikan Pecinan di Indonesia
Pecinan bukan sekadar kawasan permukiman, tetapi juga cerminan sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur masyarakat Tionghoa di Indonesia. Dengan arsitektur khas dan kekayaan tradisi, kawasan ini menjadi salah satu daya tarik budaya yang patut dilestarikan.
Demikian ulasan tentang pecinan di Indonesia. Semoga bermanfaat!
(dpw/dpw)