Apa Itu Pecinan? Sejarah, Ciri Khas, Filosofi, hingga Tradisi Imlek

Apa Itu Pecinan? Sejarah, Ciri Khas, Filosofi, hingga Tradisi Imlek

Kanya Anindita Mutiarasari - detikBali
Selasa, 28 Jan 2025 09:35 WIB
Apa itu pecinan? Pecinan adalah pemukiman masyarakat Tionghoa. Biasanya, pecinan terletak di tengah-tengah kota yang identik elemen bangunan warna merah.
Salah satu pecinan di Indonesia, (Foto: Grandyos Zafna)
Denpasar -

Pecinan adalah kawasan permukiman masyarakat Tionghoa yang biasanya terletak di pusat kota. Kawasan ini identik dengan elemen warna merah yang mencolok dan sering menjadi lokasi perayaan tradisional seperti Imlek, Cap Go Meh, festival lampion, hingga pertunjukan barongsai.

Simak informasi lengkap tentang pecinan berikut ini!

Apa Itu Pecinan?

Melansir detikNews, pecinan adalah permukiman masyarakat Tionghoa di Indonesia yang sudah ada jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa. Kawasan ini umumnya berkembang di kota-kota pelabuhan di sepanjang pesisir utara Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menjadi tempat tinggal, pecinan juga berperan penting sebagai pusat perekonomian. Banyak pedagang yang menjalankan usahanya di kawasan ini, menjadikannya pusat aktivitas perdagangan kota.

Sejarah dan Asal-usul Pecinan di Indonesia

Pecinan tumbuh pesat pada masa kolonial Belanda karena kebijakan politik dan ekonomi pemerintahan kolonial. Meski begitu, unsur budaya, tradisi, dan keagamaan khas Tionghoa tetap terjaga.

ADVERTISEMENT

Banyak bangunan di pecinan masih mempertahankan ciri khasnya, seperti plafon tinggi, jendela besar, dan atap melengkung. Tata letak permukiman dipecah menjadi blok-blok yang dipisahkan oleh jalan kecil, dengan rumah-rumah yang terintegrasi langsung ke jalan tanpa pekarangan.

Ciri Khas Arsitektur Rumah di Pecinan

Bangunan di pecinan memiliki fungsi ganda, yakni sebagai tempat tinggal dan pusat perdagangan. Arsitekturnya khas dengan:

  • Tata ruang simetris dan ruang terbuka.
  • Pelataran bertingkat: Semakin tinggi atap, semakin penting fungsi bangunan tersebut.
  • Atap khas Tionghoa: Lengkungannya menonjol dengan ujung berbentuk kipas, memberikan kesan megah dan unik.

Filosofi dan Fungsi Kelenteng di Pecinan

Klenteng di kawasan pecinan tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pelestarian nilai-nilai budaya. Arsitektur khasnya terlihat pada:

  • Atap landai berhias: Gentengnya dihias dengan ornamen naga atau porselen bergambar.
  • Sudut atap melengkung ke atas: Melambangkan konsep ajaran dan filosofi masyarakat Tionghoa.
Warga berdoa di Kelenteng Hok Lay Kiong di Jl Kenari, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/1/2023). Klenteng tersebut meriah memyambut Imlek 2023. Hok Lay Kiong disebut-sebut sebagai kelenteng tertua di Bekasi. Kelenteng yang digunakan sebagai tempat peribadatan pemeluk agama Konghucu tersebut diperkirakan berusia lebih dari 300 tahun. Adapun arti nama Hok Lay Kiong sendiri adalah istana yang mendatangkan rezeki. Tempat ini dipercaya bisa mendatangkan rezeki bagi siapa saja yang berkunjung.Klenteng. (Foto: Ari Saputra)

Kelenteng di pecinan memiliki empat jenis, yaitu:

  • Kelenteng Buddhis: Tempat ibadah penganut Buddha.
  • Kelenteng Taois: Untuk penganut Taoisme.
  • Kelenteng Kejuruan: Berkaitan dengan profesi atau kelompok tertentu.
  • Kelenteng Peringatan: Tempat menghormati leluhur atau tokoh penting.

Menjelajahi Keunikan Pecinan di Indonesia

Pecinan bukan sekadar kawasan permukiman, tetapi juga cerminan sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur masyarakat Tionghoa di Indonesia. Dengan arsitektur khas dan kekayaan tradisi, kawasan ini menjadi salah satu daya tarik budaya yang patut dilestarikan.

Demikian ulasan tentang pecinan di Indonesia. Semoga bermanfaat!




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads