Dua korban tanah longsor di Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, I Ketut Mumbul dan I Gusti Made Ariyasa, dioperasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Bali. Keduanya dioperasi karena mengalami patah tulang kaki, tangan, dan trauma di kepala.
"Dua orang korban selamat kemarin telah menjalani operasi karena mengalami patah tulang dan trauma di kepala," kata Pejabat Hubungan Masyarakat (Humas) RSUD Klungkung, I Gusti Putu Widiyasa, Selasa (21/1/2025).
Widiyasa mengungkapkan kondisi kedua korban terus membaik setelah dioperasi. Namun, RSUD Klungkung belum bisa memastikan waktu pemulangan kedua korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RSUD Klungkung, jelas Widiyasa, menerima tiga korban selamat akibat kejadian tanah longsor di Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan. Satu korban diizinkan pulang karena tidak mengalami luka parah.
Selain menerima korban selamat, RSUD Klungkung juga menerima empat jenazah akibat peristiwa longsor itu. Tiga jenazah sudah diambil untuk dibawa pulang oleh keluarga.
"Saat ini masih ada satu jenazah lagi yang masih dititipkan di RSUD Klungkung. Informasinya masih menunggu anaknya datang," ujar Widiyasa.
Diberitakan sebelumnya, warga di Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, digegerkan dengan musibah tanah longsor, Minggu (19/1/2025). Tanah dari bukit yang longsor akibat hujan deras itu menimpa dan menimbun delapan orang. Total, empat orang tewas dalam tragedi itu.
Kelian Banjar Cempaka, Komang Pasek Ariawan, mengatakan awalnya salah seorang korban selamat memberi tahu ada tanah longsor di bukit itu sekitar pukul 19.00 Wita. Saat longsor, ada delapan warga sedang bersemedi di sebuah bangunan.
"Kejadiannya terbilang cepat. Sehingga tidak semua korban sempat menyelamatkan diri," kata Pasek, Senin (20/1/2025).
Bangunan itu mirip pasraman atau semacam pedepokan spiritual Hindu. Posisinya berada di bawah bukit. Saat longsor, timbunan tanah langsung mengempaskan bangunan dan delapan warga yang sedang bersemadi atau meditasi di sana.
(hsa/iws)