Siswa dan Guru SDN Blimbingsari yang Ditutup Dipindahkan Hari Ini

Jembrana

Siswa dan Guru SDN Blimbingsari yang Ditutup Dipindahkan Hari Ini

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Senin, 20 Jan 2025 12:35 WIB
Kondisi SDN Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana yang sudah sepi aktivitas, Senin (20/1/2025). (IST)
Foto: Kondisi SDN Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana yang sudah sepi aktivitas, Senin (20/1/2025). (IST)
Jembrana -

SDN Blimbingsari di Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, resmi ditutup. Surat Keputusan (SK) penutupan sekolah tersebut telah diterbitkan pada Jumat (17/1/2025). Mulai Senin (20/1/2025), Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana mulai memindahkan siswa dan guru.

Kepala Disdikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, menjelaskan penutupan ini merupakan hasil pertimbangan panjang. Salah satu alasan utama adalah tidak adanya penerimaan siswa baru dalam dua tahun terakhir. Saat ini, SDN Blimbingsari hanya memiliki 11 siswa yang duduk di kelas III hingga VI.

"SK baru turun Jumat kemarin. Mulai hari ini kami mulai menyesuaikan pergeseran siswa serta para guru," ungkap Anom saat dikonfirmasi detikBali, Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para siswa SDN Blimbingsari akan dipindahkan ke SDN 7 Melaya, yang lokasinya paling dekat dengan sekolah mereka sebelumnya. Sementara itu, para guru akan disebar ke beberapa sekolah di sekitar Kecamatan Melaya, sesuai kebutuhan dan lokasi tempat tinggal mereka.

"Kepala sekolah SDN Blimbingsari juga akan mengisi posisi kosong di SDN 2 Candikusuma. Kami sudah siapkan tempat untuk para guru, dan mereka akan tetap mendapatkan jam mengajar," kata Anom.

ADVERTISEMENT

Minimnya jumlah anak usia sekolah di Desa Blimbingsari menjadi penyebab utama penutupan sekolah ini. Dengan hanya 11 siswa tersisa dan tanpa pendaftar baru, keberlangsungan SDN Blimbingsari dinilai tidak efisien.

Terkait bangunan SDN Blimbingsari, pemerintah daerah akan berdiskusi dengan pihak desa untuk memanfaatkannya. Namun, salah satu bangunan yang dinilai tidak layak akan diratakan.

"Kami berharap proses penataan ulang ini dapat memastikan siswa tetap mendapatkan pendidikan yang baik, dan mereka bisa segera beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru," pungkas Anom.




(nor/nor)

Hide Ads