Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Anak Tabanan mencatat masyarakat penerima bantuan sosial mulai menurun per Desember 2024. Penurunan ini diketahui setelah perekonomian masyarakat menjadi lebih baik dan sejahtera.
Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Tabanan tercatat ada sebanyak 180.555 jiwa dari 68.849 kepala keluarga (KK) yang mulai hidup sejahtera. Jumlah itu bahkan lebih rendah dibanding November 2024 yang tercatat sebanyak 188.705 individu dengan jumlah kepala keluarga yang sama.
"Ini menunjukkan angka yang positif," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan, Rabu (15/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat disebut sudah mulai menyesuaikan kehidupannya dari semula menurun hingga menjadi sejahtera. Salah satu penyebabnya karena masyarakat merantau, hal ini berdasarkan hasil verifikasi dan validasi pihak desa setiap bulan.
Gede Gunawan menyebutkan, berdasarkan data dari Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG), pengusulan data dilakukan oleh desa yang lebih memahami kondisi warganya. "Penurunan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sejahtera," lanjutnya.
Sejauh ini, masyarakat menerima bantuan DTKS bervariasi, baik nontunai dan tunai. Gede Gunawan menambahkan, masyarakat ada yang mendapat bantuan BLT setiap bulan dan program keluarga harapan (PKH).
"Yang tunai, menerima BLT tiap bulan. Sementara nontunai seperti keluarga yang menerima PKH," imbuhnya. Namun, Gede Gunawan tetap akan memonitor dan mendorong evaluasi hingga pemutakhiran data secara berkala agar bantuan sosial tepat sasaran serta menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
(nor/nor)