Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Bulan Bintang (PBB) Bali menjagokan Gugum Ridho Putra terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PBB melalui Muktamar PBB yang diselenggarakan di Denpasar, Bali 13-15 Januari 2025. Ketua DPW PBB Bali Muhamad Shalahuddin Jamil mengatakan sudah saatnya PBB bertransformasi.
"PBB Bali jagokan Gugum Ridho Putra, salah satu representatif tokoh muda dari Partai Bulan Bintang," ujar Shalahuddin kepada detikBali, Selasa (12/1/2025).
Menurutnya, Gugum merupakan kader yang cerdas, santun, dan merupakan representasi anak muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah saatnya PBB bertransformasi," imbuhnya.
Shalah menuturkan hal itu juga sejalan dengan petuah yang disampaikan oleh pendiri PBB, Yusril Ihza Mahendra.
"DPW PBB Bali sebagai tuan rumah tentunya satu komando dengan nasihat dan petuah pendiri partai yaitu Prof Yusril Ihza Mahendra, calon muda," tuturnya.
Sebagai informasi, dua nama mencuat sebagai kandidat kuat yang akan berebut kursi ketua umum partai. Dua nama itu adalah Afriansyah Noor dan Gugum Ridho. Nama terakhir saat ini menjabat sebagai Ketua Mahkamah Partai di PBB.
Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra berharap jabatan Ketum PBB kali ini dipegang oleh generasi muda.
"Saya berharap akan lahir pemimpin baru di Partai Bulan Bintang. Kita berikan kesempatan bagi yang muda-muda untuk tampil memimpin Partai Bulan Bintang," kata Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan itu saat berpidato di Muktamar VI PBB di Denpasar, Bali, Senin (13/1/2025).
Yusril mengaku tidak punya kriteria khusus soal siapa yang pantas memegang tampuk kepemimpinan PBB. Dia menyerahkan semua kriteria pemilihan ketua umum kepada Tim Komite Muktamar PBB.
Tim itu yang akan membahas, merumuskan, dan menyepakati syarat serta kriteria pencalonan Ketum PBB. Jika dalam prosesnya tidak dihasilkan kesepakatan siapa yang pantas jadi Ketun PBB, maka prosesnya dilanjutkan dengan pemungutan suara.
"Kalau tidak tercapai sebuah kompromi atau aklamasi, ya mau tidak mau diadakan pemungutan suara. Saya harap ada pemilihan yang dilakukan secara demokratis, jujur, dan fair," kata Yusril.
(hsa/gsp)