Resmi Mundur, Akhir Perjalanan Justin Trudeau Sebagai Perdana Menteri Kanada

Internasional

Resmi Mundur, Akhir Perjalanan Justin Trudeau Sebagai Perdana Menteri Kanada

Yogi Ernes - detikBali
Selasa, 07 Jan 2025 06:19 WIB
anadas Prime Minister Justin Trudeau speaks during Question Period in the House of Commons on Parliament Hill in Ottawa, Ontario, Canada April 26, 2023. REUTERS/Blair Gable
Justin Trudeau. (Foto: REUTERS/Blair Gable)
Denpasar -

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (6/1). Trudeau, yang telah menjabat sejak 2015, menyampaikan keputusan ini dalam konferensi pers di Ottawa.

"Saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sebagai perdana menteri," kata Trudeau, dilansir dari detikNews, Selasa (7/1/2024).

Dia juga mengumumkan bahwa parlemen Kanada akan ditangguhkan hingga 24 Maret 2025, untuk memberi waktu pemilihan perdana menteri baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Parlemen telah lumpuh selama berbulan-bulan setelah sidang terpanjang parlemen minoritas dalam sejarah Kanada," ujarnya.

"Tadi pagi, saya menyampaikan pesan kepada Gubernur Jenderal bahwa kita memerlukan sidang parlemen yang baru. Dia telah mengabulkan permintaan ini, dan DPR sekarang akan diprorogasi hingga 24 Maret," tandas Trudeau.

ADVERTISEMENT

Keputusan ini muncul di tengah menurunnya popularitas Trudeau dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintahannya menghadapi kritik keras dan serangkaian mosi tidak percaya di parlemen, sementara perpecahan internal di Partai Liberal semakin mencuat.

Trudeau didesak mundur oleh sejumlah pihak di partainya. Surat kabar itu mengutip tiga sumber anonim yang menyebutkan pengunduran diri Trudeau dipastikan terjadi sebelum kaukus nasional Partai Liberal pada Rabu (8/1/2025).

Belum jelas apakah Trudeau akan tetap menjabat sementara waktu hingga partainya menemukan pemimpin baru. Trudeau sebelumnya berjanji memimpin Partai Liberal hingga pemilu yang dijadwalkan pada Oktober 2025.

Namun, tekanan eksternal, termasuk ancaman tarif sebesar 25 persen dari Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, turut menjadi tantangan besar.

Di sisi lain, Wakil PM Kanada Chrystia Freeland telah lebih dulu mengundurkan diri pada Desember lalu setelah berselisih pendapat dengan Trudeau terkait langkah menghadapi kebijakan Trump.

Perombakan kabinet besar-besaran juga dilakukan Trudeau akhir tahun lalu, mengganti sepertiga anggotanya untuk mengatasi kekacauan politik.

Sejak meraih kekuasaan pada 2015, Trudeau memimpin Partai Liberal memenangi dua pemilu pada 2019 dan 2021. Ia juga mencatat sejumlah capaian, termasuk reformasi Senat, perjanjian perdagangan baru dengan AS, dan penerapan pajak karbon.

Namun, dalam jajak pendapat terbaru, Trudeau tertinggal 20 poin dari rivalnya, Pierre Poilievre, pemimpin Partai Konservatif.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads