Asal Usul Istilah Mata Keranjang yang Sering Kita Dengar

Asal Usul Istilah Mata Keranjang yang Sering Kita Dengar

Vincencia Januaria Molo - detikBali
Senin, 06 Jan 2025 09:19 WIB
Young Businessman and Businesswoman Walking
Ilustrasi mata keranjang. Foto: Thinkstock
Denpasar -

Semeton, pasti tidak asing dengan istilah 'mata keranjang'. Biasanya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang, terutama pria, yang memandang lawan jenisnya dengan cara berlebihan dan sering kali dikaitkan dengan konotasi negatif. Namun, pernahkah semeton bertanya-tanya dari mana asal istilah ini?

Menurut KBBI, mata keranjang merujuk pada sifat seseorang yang selalu merasa tertarik secara berlebihan kepada lawan jenis. Istilah ini juga sering menggambarkan lelaki yang sangat menyukai perempuan.


Remy Sylado, seorang sastrawan Indonesia, mengungkapkan bahwa istilah 'mata keranjang' berasal dari transliterasi huruf Arab gundul ke aksara Melayu. Dalam Arab gundul, kata ini tersusun dari huruf mim-alif-ta (mata) dan kaf-ra'-nun-jim-nga (keranjang).

Karena dalam penulisan Arab gundul huruf sering disambung, gabungan ini terbaca sebagai 'mata keranjang'. Awalnya, istilah ini merujuk pada keranjang yang memiliki banyak lubang, sehingga memungkinkan seseorang bisa melihat isinya.

Namun, seiring perkembangan bahasa, saat ejaan yang disempurnakan mulai digunakan pada tahun 1972, istilah ini berubah menjadi 'mata ke ranjang'. Artinya, pandangan seseorang terhadap lawan jenis langsung diasosiasikan ke arah yang lebih intim, yaitu ranjang.

Sejarawan Alwi Shahab memiliki versi yang berbeda tentang asal usul istilah ini. Ia menjelaskan bahwa istilah mata keranjang muncul di Jakarta pada tahun 1950-an. Saat itu, banyak nona Indo (wanita keturunan Belanda) bermain basket atau bola keranjang.

Mereka mengenakan celana pendek saat bermain yang menarik perhatian para pemuda pribumi. Sayangnya, perhatian itu bukan tertuju pada permainan mereka, melainkan pada kaki mereka yang putih dan mulus.

Karena perilaku para pemuda ini, para nona Indo mencibir mereka dengan menyebutnya mata keranjang. Dari situ, istilah ini menjadi populer untuk menggambarkan pria yang gemar menggoda atau memandang wanita secara berlebihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Terlepas dari bagaimana istilah ini bermula, penggunaannya tetap menjadi peringatan agar kita lebih menghargai orang lain dan tidak memandang mereka dengan cara yang berlebihan.

Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads