Bule AS Ngemis-Menggelandang 4 Hari di Starbucks Petitenget

Bule AS Ngemis-Menggelandang 4 Hari di Starbucks Petitenget

Agus Eka - detikBali
Senin, 23 Des 2024 16:29 WIB
Petugas Satpol PP Badung mengamankan bule AS, James Christopher, di sebuah kedai kopi di kawasanΒ Petitenget, Kuta Utara, Badung, Bali, Senin (23/12/2024). (Foto: Istimewa)
Petugas Satpol PP Badung mengamankan bule AS, James Christopher, di sebuah kedai kopi di kawasanΒ Petitenget, Kuta Utara, Badung, Bali, Senin (23/12/2024). (Foto: Istimewa)
Badung -

Seorang warga negara asing (WNA) bernama James Christopher menggelandang di kawasan Petitenget, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali. Bule pria yang diduga kehabisan bekal itu bahkan pernah mengemis dan menginap selama empat hari di Starbucks di kawasan itu.

Ulah James membuat pengelola kedai kopi itu khawatir dan melaporkan bule Amerika Serikat (AS) itu ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung. Petugas akhirnya mengamankan James sekitar pukul 09.00 Wita, Senin (23/12/2024).

"Karyawan di Starbucks sempat hubungi kami minta pengamanan agar WNA itu diamankan. Ternyata sudah empat hari dia menginap di sana, gelagatnya seperti depresi," kata Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Badung I Made Astika Jaya, Senin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

James sempat kabur karena mengetahui petugas datang untuk menjemputnya pada Sabtu (21/12/2024). Namun, ia kembali datang keesokan harinya dan duduk di bangku kedai kopi itu hingga akhirnya dia ditangkap petugas.

Berdasarkan laporan warga yang dia terima, Astika Jaya menyebut bule AS itu sempat mangkal dan meminta-minta di seputar Simpang Leo Petitenget. Kepada petugas, James mengaku kehabisan uang lantaran kartu ATM-nya terblokir.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah berkomunikasi dengan konsulat AS. Begitu juga dengan Imigrasi untuk rekomendasi pendeportasian yang bersangkutan," imbuh Astika.

James diketahui menginap di sebuah hotel di Jalan Popies, Kuta. Petugas juga mengamankan tas, ponsel, dan beberapa pakaian milik pria bule tersebut.

"Kami sebetulnya sudah dapat laporan sejak Sabtu lalu. Namun karena kabur, kami berkoordinasi dengan staf di lokasi. Ketika ada informasi dia kembali ke tempat, kami datang untuk membujuknya. Memang sulit diajak komunikasi seperti depresi," pungkasnya.




(iws/gsp)

Hide Ads