Netanyahu Ancam Houthi 'Akan Membayar Mahal' jika Kembali Serang Israel

Netanyahu Ancam Houthi 'Akan Membayar Mahal' jika Kembali Serang Israel

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 20 Des 2024 14:14 WIB
Netanyahu Jalani Sidang Kedua Kasus Dugaan Korupsi
Foto: PM Israel Benjamin Netanyahu. (Reuters)
Bali -

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam kelompok Houthi di Yaman. Sebelumnya, Israel telah menyerang wilayah Yaman yang menewaskan sembilan orang.

Negeri Zionis itu berdalih serangan tersebut sebagai respons atas serangan rudal Houthi ke Israel. Netanyahu pun menegaskan Houthi akan membayar mahal jika kembali menyerang Israel.

"Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi lengan terakhir yang tersisa dari poros kejahatan Iran," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir detikNews, Jumat (20/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Houthi sedang belajar dan akan belajar dengan cara yang sulit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu," imbuhnya.

Sebelumnya, pada Kamis, Menteri Pertahanan Israel Katz bersumpah bahwa "tangan panjang" Israel akan mencapai para pemimpin gerakan Houthi.

ADVERTISEMENT

Al Masirah TV, outlet berita televisi utama Houthi yang berpihak pada Iran, mengumumkan serangan udara Israel di Yaman menewaskan sembilan orang. Serangan itu juga menargetkan dua pembangkit listrik pusat di selatan dan utara ibu kota Sanaa.

"Saya peringatkan para pemimpin organisasi teroris Houthi: tangan panjang Israel juga akan menjangkau Anda," kata Katz dalam sebuah postingan di media sosial X.

"Siapa pun yang mengangkat tangan melawan negara Israel, tangannya akan dipotong; siapa pun yang menyakiti, akan disakiti tujuh kali lipat," imbuhnya.

Baca di detikNews




(hsa/hsa)

Hide Ads