.webp)
Jumran terpaksa membongkar dan memindahkan makam anak beserta kedua orang tuanya. Makam tersebut berlokasi di Perkuburan Bulu-Bulu, Kelurahan Tanah Kongkong, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pembongkaran tiga makam itu diduga dipicu perbedaan pilihan antara keluarga almarhum dengan pemilik lahan pemakaman pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. "Iya, (pembongkaran makam) gara-gara itu, beda pilihan," ujar Lurah Tanah Kongkong Andi Alamsyah Adnan Manaf, dikutip dari detikSulsel, Selasa (3/12/2024).
Alamsyah mengungkapkan pembongkaran dan pemindahan tiga makam tersebut tidak dilakukan secara bersamaan. Pembongkaran makam milik anak dari Jumran dilakukan pada Minggu (1/12/2024). Ia memperkirakan usia anak Jumran yang telah meninggal itu sekitar tiga tahun.
Sedangkan, makam milik kedua orang tua Jumran dibongkar dua hari kemudian. "Sudah 20 tahun yang lalu (dimakamkan). Dia rencananya sekaligus (makam) orang tuanya ini hari (dipindahkan) ke TPU (Tempat Pemakaman Umum) Taccorong," imbuh Alamsyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Alamsyah, lahan Perkuburan Bulu-Bulu merupakan milik keluarga besar warga setempat berinisial A. Pembongkaran makam itu diduga dipicu lantaran anak dari almarhum berbeda pilihan politik dengan pemilik lahan makam di Pilkada Bulukumba 2024.
"Beda pilihan, tidak terima kekalahan. Akhirnya dampaknya kepada si korban ini, Pak Jumran. Kebetulan dia punya anak dikubur di situ," ujar Alamsah. Ia menyebut Jumran mendapat bantuan berupa donasi dari pihak lain untuk meringankan biaya penggalian dan pemindahan makam tersebut.
Artikel ini telah tayang di detikSulsel. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)
