Proyek pembangunan Pasar Umum Negara di Jembrana, Bali, yang baru saja rampung dan digarap oleh Adhy Persada Gedung (APG) ternyata menyisakan masalah. Beberapa vendor dan penjual makanan di sekitar proyek mengaku belum menerima pembayaran penuh atas jasa dan barang yang telah mereka berikan.
Informasi yang dihimpun detikBali, Rabu (13/11/2024), menyebutkan bahwa APG masih memiliki tunggakan utang kepada vendor sebesar Rp 1,2 miliar dan kepada penjual makanan atau kantin yang menyediakan makanan untuk pekerja proyek sebesar Rp 90 juta.
"Saya sendiri masih ada tunggakan sekitar Rp 9 juta dari mandor proyek. Meski begitu, mandor sudah berjanji akan melunasi sisa pembayaran," ungkap salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya saat ditemui detikBali, Rabu (13/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal ini, penanggung jawab dari APG, Muhammad Efendi, mengakui adanya tunggakan pembayaran kepada beberapa rekanan. Namun, dia belum bisa memastikan jumlah pastinya karena belum ada laporan rinci dari para vendor.
"Memang ada beberapa rekanan yang belum dibayar lunas. Saat ini kami sedang dalam proses administrasi untuk menyelesaikan pembayaran tersebut," ujar Fendi.
Efendi juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan mediasi dengan beberapa vendor dan penjual makanan.
"Ada dua kantin yang melayani proyek ini. Jumlah tunggakan hampir segitu (Rp 90 juta). Sebenarnya pembayaran sudah kami serahkan kepada mandor proyek, namun sepertinya belum diselesaikan kepada warung, jadi kami (APG) yang kena," imbuhnya.
(dpw/dpw)