Banyak orang tua menghadapi tantangan saat mencoba memperkenalkan sayuran ke dalam menu harian anak-anak mereka. Meski sayuran kaya akan vitamin dan nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh, anak-anak seringkali menolak atau bahkan menghindarinya sama sekali.
Mengapa fenomena ini begitu umum? Berikut beberapa alasan utama mengapa anak-anak sering tidak menyukai sayuran.
1. Sensorik yang Sensitif
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan anak tidak suka makan sayur karena sebagian anak memiliki sensorik yang lebih sensitif sehingga menganggap sayuran memiliki rasa yang cenderung hambar atau aroma yang terlalu tajam.
Salah satu alasan juga anak tidak menyukai sayuran karena tidak dibiasakan oleh orang tua sejak dini. Walaupun anak tidak menyukai sayur namun orang tua tetap konsisten memberi makan sayur dengan sendirinya anak akan mau mengkonsumsi sayur.
2. Rasa yang Kurang Disuka
Sayuran memiliki rasa yang cenderung pahit atau hambar bagi anak-anak. Secara alami, anak-anak lebih cenderung menyukai makanan yang manis, karena rasa manis diasosiasikan dengan sumber energi. Sedangkan rasa pahit atau hambar sering kali menimbulkan penolakan instingtif, karena dalam alam liar rasa pahit biasanya terkait dengan bahan beracun. Jadi, saat anak-anak menolak sayuran seperti brokoli, bayam, atau sawi, hal ini sebenarnya merupakan reaksi alamiah yang berkembang sejak ribuan tahun lalu.
3. Pengalaman yang Kurang Menyenangkan
Jika seorang anak pernah dipaksa untuk makan sayuran atau mengonsumsi sayuran yang rasanya kurang enak, mereka cenderung menyimpan pengalaman ini sebagai ingatan negatif. Trauma kecil semacam ini bisa membuat anak menolak semua jenis sayuran, meskipun sayuran tersebut diolah dengan cara yang lebih lezat di lain waktu.
4. Paparan Iklan Makanan Cepat Saji
Saat ini, anak-anak semakin sering terpapar iklan makanan cepat saji yang menggoda dengan warna, rasa, dan kemasan menarik. Makanan ini biasanya tinggi garam, gula, dan lemak, yang membuatnya terasa lebih lezat di lidah mereka. Akibatnya, sayuran tampak tidak menarik di mata anak-anak karena kurang berwarna atau kurang menggugah selera dibandingkan dengan makanan cepat saji yang mereka lihat di televisi atau internet.
5. Preferensi Alami dan Perkembangan Rasa
Perkembangan rasa anak masih dalam proses, sehingga mereka lebih sensitif terhadap rasa pahit, yang banyak ditemukan dalam sayuran. Namun, seiring bertambahnya usia, selera mereka akan mulai berubah dan menjadi lebih toleran terhadap rasa pahit. Ini mengapa anak-anak cenderung lebih memilih buah-buahan dibandingkan sayuran, karena rasa manis lebih cocok dengan preferensi alami mereka.
Meski mungkin sulit, mengajarkan anak untuk menyukai sayuran adalah proses yang memerlukan kesabaran. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak bisa mulai mengembangkan selera yang lebih sehat dan beragam untuk mendukung pertumbuhan optimal mereka.
Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(hsa/hsa)