Sebagian besar dari kamu mungkin sering mendengarkan musik melalui layanan streaming Spotify. Karena pada 2023, jumlah pendengar aktif Spotify per bulan mencapai 551 juta pengguna aktif atau sekitar 6 persen dari populasi dunia. Tentunya, ini menjadikan Spotify sebagai layanan streaming musik terbesar di dunia.
Salah satu alasan Spotify mampu merajai industri musik adalah inovasinya yang berkelanjutan. Dengan berbagai terobosan, mulai dari playlist yang beragam hingga pengalaman pengguna (User Experience) yang unggul, Spotify berhasil menarik banyak pengguna. Namun, saat ini, aplikasi streaming musik lainnya juga menawarkan fitur-fitur serupa.
Mengingat hampir semua orang menggunakan Spotify sebagai layanan streaming musik, berikut adalah beberapa alternatif layanan streaming yang dapat menawarkan berbagai keunggulan. Simak artikel dari Detik Bali di bawah ini, yang dirangkum dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JOOX
JOOX atau Jukebox, adalah layanan streaming yang diluncurkan oleh Tencent, perusahaan asal Cina, pada Januari 2015. Fitur berbayar JOOX VIP memungkinkan pengguna menikmati layanan tambahan seperti pemutaran lagu sesuai permintaan (Play On-demand), mengunduh lagu untuk didengarkan secara offline, kualitas audio terbaik, tanpa batasan dalam memilih lagu, serta bebas dari iklan. Selain itu, JOOX VIP juga menyediakan fitur Auto-Download, yang secara otomatis mengunduh musik yang ditambahkan ke dalam playlist ketika terhubung ke jaringan Wi-Fi
Langit Musik
"Cintailah Produk Dalam Lokal" merupakan slogan yang tepat untuk menggambarkan Langit Musik. Langit Musik adalah platform hasil kerja sama antara PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom Indonesia) dan PT Nuon Digital Indonesia. Saat ini, Langit Musik memiliki koleksi lebih dari 11.000.000 lagu.
Dengan tampilan baru yang lebih segar, Langit Musik menawarkan berbagai fitur di dalam situs dan aplikasinya, seperti informasi mengenai katalog musik, rekomendasi lagu pilihan, dan daftar tangga lagu terpopuler.
Youtube Music
YouTube Music adalah layanan yang dikembangkan oleh YouTube, anak perusahaan Google, yang diperkenalkan pada Oktober 2015. YouTube Music dirancang khusus untuk pengguna yang mendengarkan musik melalui platform YouTube.
Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan Google, pengguna dapat dengan mudah mencari lagu hanya dengan memasukkan lirik atau deskripsi. Selain itu, YouTube Music menawarkan streaming tanpa iklan, pemutaran latar atau audio, dan opsi untuk mengunduh musik untuk dinikmati secara offline, menjadikannya pilihan yang menarik untuk penggemar musik.
Apple Music
Apple Music adalah platform streaming musik buatan Apple Inc. yang dirilis pada tahun 2015 dan tersedia untuk pengguna berbagai perangkat, termasuk produk Apple. Platform ini menawarkan uji coba gratis selama 3 bulan pertama, kemudian beralih ke layanan berbayar pada bulan berikutnya.
Kelebihan Apple Music meliputi integrasi yang mulus dengan perangkat Apple serta dukungan untuk teknologi Handoff dan AirPlay. Integrasi ini memudahkan pengguna dalam berpindah perangkat dengan lancar. Teknologi Handoff dan AirPlay memungkinkan pengguna memutar musik dari perangkat Apple ke speaker dan televisi yang kompatibel dengan mudah
SoundCloud
Platform yang didirikan di Jerman pada Agustus 2007 ini telah berkembang pesat sejak saat itu. Salah satu fitur utamanya adalah SoundCloud memungkinkan pengguna membagikan file audio secara luas dengan menyematkannya di platform lain, seperti Twitter dan Facebook, sehingga bisa menjangkau audiens yang lebih besar. Musik di SoundCloud dapat didengarkan secara online atau diunduh untuk dinikmati secara offline, menjadikannya pilihan yang fleksibel bagi pengguna.
Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)