Area Olahraga di Lapangan Puputan Badung Ditata, Telan Anggaran Rp 450 Juta

Denpasar

Area Olahraga di Lapangan Puputan Badung Ditata, Telan Anggaran Rp 450 Juta

Sui Suadnyana, Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 29 Okt 2024 15:58 WIB
Petugas melakukan penataan area olahraga di Lapangan Puputan Badung, Selasa (29/10/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Foto: Petugas melakukan penataan area olahraga di Lapangan Puputan Badung, Selasa (29/10/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Area olahraga di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung tengah ditata oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Denpasar. Penataan ditargetkan rampung pada November 2024.

Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan dan Pertamanan DLHK Denpasar, Ida Ayu Widhiyanasari, menjelaskan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 450 juta untuk penataan area olahraga di Lapangan Puputan Badung. Rinciannya, untuk alat olahraga Rp 200 juta dan penataan Rp 250 juta.

"Penataannya mulai dari penggantian atap menjadi atap membran seperti yang sudah ada sekarang. Lantainya kami tata rapi menjadi satu bidang datar," ucap Widhiyanasari saat dihubungi detikBali, Selasa (29/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, DLHK Denpasar juga mengganti seluruh alat olahraga yang tersedia di sana. Kurang lebih akan ada sepuluh alat olahraga yang dipasang, mulai dari double tai chi palm spinner, double seats body pulling station, single bike, single elliptical cross trainer walker, double sit up board station hingga double air walker.

"Kondisi (alat yang dahulu) rusak parah. Jadi, kami tidak akan perbaiki yang lama karena yang lama sudah tidak layak, sudah keropos, sudah berkarat, dan nanti tidak higienis juga. Jadi, alatnya kami ganti semua dengan yang baru," jelas Widhiyanasari.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, DLHK Denpasar juga berkeinginan untuk merevitalisasi monumen Lapangan Puputan Badung. Widhiyanasari mengungkapkan detail engineering design (DED) tengah berproses dan ditargetkan eksekusi fisik bakal dilakukan pada 2025.

"Bangunan (monumen) nanti menceritakan bagaimana kejadian Perang Puputan sebelum, pada saat perang, dan pascaperang. Biar itu menggambarkan bahwa Puputan Badung itu seperti ini. Jadi, masyarakat bisa membaca dari monumen yang ada," terang Widhiyanasari.

Sementara untuk anggaran, DLHK Denpasar telah mengusulkan untuk menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp 10-12 miliar. Hanya saja, hingga kini belum ada realisasi anggaran pastinya karena sedang berproses dan didiskusikan.

"Kami berharap apa yang sudah dibangun agar fasilitasnya dijaga, dirawat bersama, dan menjadi milik kita bersama. Sehingga nantinya (fasilitas) bisa awet dipergunakan," harap Widhiyanasari.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads