Mantan Wakil Bupati (Wabup) Klungkung, I Dewa Gede Sena, wafat. Wabup periode 1998-2003 itu dilarikan oleh keluarganya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Senin (28/10/2024) sore dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri.
Humas RSUD Klungkung, I Gusti Putu Widiyasa, menjelaskan Dewa Sena dibawa di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Klungkung dan setelah pemeriksaan oleh dokter dinyatakan henti jantung. "Sempat dilakukan resusitasi jantung paru (RJP). Namun, sudah tidak bisa (diselamatkan)," kata Gusti, Selasa (29/10/2024).
Dewa Sena berpulang di usianya yang menginjak 61 tahun. Jasad Dewa Sena saat ini masih dititipkan di Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD Klungkung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah rencananya akan dipulangkan ke rumah duka di Desa Kusamba, Jumat (1/11/2024). Upacara pengabenan rencananya akan dilaksanakan di Krematorium Kenanga, Desa Sampalan, Minggu (3/11/2024).
Kabar meninggalnya Dewa Sena yang mendadak membuat kaget keluarga maupun rekan-rekannya. Terlebih, Dewa Sena juga aktif dalam kegiatan kampanye pasangan calon (paslon) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) dan paslon Pemilihan Bupati (Pilbup) Klungkung I Made Satria-Tjokorda Gde Surya Putra (Satriya).
Salah satu rekannya yang sering diajak kampanye, I Wayan Buda Parwatha, mengatakan sangat terkejut dengan wafatnya Dewa Sena. Sebab, Dewa Sena hampir setiap hari ikut keliling simakrama ke banjar-banjar, termasuk ke Nusa Penida.
"Baru beberapa hari lalu ikut kampanye ke Nusa Penida, masih sehat-sehat saja. Saya kenal beliau sebagai wakil bupati dari bupati almarhum TJokorda Gde Ngurah dan saat itu saya masih jadi wartawan kenal karena kritis dan hingga kini masih tetap kritis," kata Buda.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klungkung itu menceritakan Dewa Sena sempat memiliki ide fenomenal, yakni ingin membangun kasino di Nusa Penida. Hingga kini, jelas Buda, nama Dewa Sena masih terkenal sebagai mantan wabup yang ingin membangun kasino untuk memajukan Nusa Penida kala itu.
"Ada hal aneh, saat di Nusa (Penida) ia minta berfoto dan beliau minta berfoto di pangkuan saya. Saya benar-benar kehilangan beliau," ungkap Buda.
(iws/iws)