Lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Kota Denpasar, Bali bakal diganti ke jenis light emitting diode (LED). Nantinya ada 16.107 LED dan 5.657 tiang lampu mandiri di seluruh Denpasar.
Kepala Bappeda Kota Denpasar I Putu Wisnu Wijaya Kusuma menargetkan pada triwulan II 2025 kontruksi dimulai. Nantiny, kontruksi bakal memakan waktu sekitar dua tahun.
Menurutnya, alasan di balik penggantian LPJU ke LED salah satunya banyak komplain dari masyarakat. Satake pun lalu mencoba mengkaji solusi dari persoalan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan kami dibantu oleh Bapennas dan Kementerian SDM waktu itu mengkaji dan akhirnya kami coba lah mengganti (LPJU) dengan usaha untuk menghemat energi. Makanya ada pemikiran untuk mengganti dengan LED dan kami buat study pendahuluan dan ternyata ini layak dengan skema KPBU," ujarnya di kantor Bappeda Kota Denpasar, Senin (28/10/2024).
Menurut Adam, proses itu telah dimulai sejak tiga tahun lalu. Dalam setiap tahapan pihaknya melakukan konsolidasi publik dengan juga libatkan stakeholder hingga asosiasi terkait.
Pihaknya berkeinginan agar masyarakat yang telah membayar pajak penerangan jalan dapat mendapatkan haknya. Menurutnya, wajib bagi pemerintah untuk menjamin penerangan jalan di kawasan Denpasar.
Dia menuturkan, setiap bulannya masyarakat membayar pajak penerangan jalan (PPJ) sebesar 10 persen dan nantinya pajak itu dikumpulkan oleh Pemkot Denpasar.
"Inilah yang akan dibayar, jado (dalam KPBU) nanti sekitar Rp 66,7 miliar atau Rp 66,9 miliar per tahun selama 11 tahun. Perkiraannya Rp 400 miliar-Rp 500 miliaran investasi swastanya," urai.
Wisnu lalu menjelaskan dengan penggantian ke LED tentunya dapat menghemat penggunaan listrik sekitar 30-40 persen. Serta tentunya dapat lebih terang dibandingkan LPJU sebelumnya.
"Ketika ada keluhan sekarang waktunya 1x24 jam sudah harus tertangani. Kalau tidak, potong pembayarannya. Itu include di layanannya," jelasnya.
Dia berharap dengan LPJU berganti ke LED, Denpasar dapat memberikan kontribusinya pada sustainable development. Selain itu, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Denpasar.
"Wisatawan nyaman dan masyarakat juga bisa berbisnis di sini dengan buka usaha-usaha baru. Sekarang kalau malam misalnya nasi jinggo, nanti harapan kami ebih dari itu tidak sekadar nasi jinggo saja. Bayangkan di Jalan Mahendradatta jalan segede itu gelap. Kalau itu terang nantinya potensi ekonominya tumbuh," katanya.
(hsa/hsa)