Proyek perbaikan dua ruas jalan di Nusa Penida, Klungkung, Bali, belum mendapat kejelasan. Musababnya, proyek jalan yang awalnya dicanangkan menggunakan anggaran Instruksi Presiden (Inpres) mencapai Rp 56 miliar tak kunjung terealisasi.
Dua proyek jalan tersebut, yakni Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun sepanjang 6 kilometer (km) dan Jalan Lembongan-Klatak sepanjang 4,5 km. Lantaran anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) belum cair, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung pun terpaksa menyiasati perbaikan dua ruas jalan itu dengan sistem tambal sulam.
"Titik-titik yang rusak ditambal dan dilakukan pelebaran juga," ujar Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Klungkung, Gede Martajaya, Kamis (24/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mertajaya mengungkapkan sistem tambal sulam dilakukan agar pengguna jalan tetap bisa mengakses jalan rusak tersebut. Terlebih, Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun merupakan akses menuju objek wisata Pantai Kelingking di Nusa Penida.
Ruas Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibu semula disebut-sebut akan menjadi jalan pertama di Nusa Penida yang dibuat menggunakan struktur aspal hotmix. Sementara Jalan Lembongan-Klatak akan dibangun dengan struktur beton.
Dua proyek jalan di Nusa Penida itu pun telah memiliki pemenang tender. Awalnya, proyek itu akan dikerjakan mulai pertengahan Agustus 2024. Namun, proyek belum juga dimulai hingga pertengahan Oktober 2024.
Pemkab Klungkung sudah berupaya meminta kejelasan realisasi proyek dua jalan di daerah pariwisata itu ke pemerintah pusat. Namun, Mertajaya berujar, pemerintah pusat juga belum memberi kejelasan apakah proyek tersebut dibatalkan atau tetap dilanjutkan.
"Kami juga tidak bisa mengatakan proyek itu batal atau tetap direalisasikan," terangnya.
Ketua Komisi II DPRD Klungkung, I Nengah Ary Priadnya, meminta Pemkab Klungkung tetap memperjuangkan anggaran untuk perbaikan dua ruas jalan di Nusa Penida tersebut. Meski begitu, ia optimistis pengerjaan Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun dan Jalan Lembongan-Klatak dapat terealisasi tahun ini.
"Kalau realisasi tahun ini sepertinya sulit karena waktu masih menyisakan waktu dua bulan, apalagi ini wilayah kepulauan. Kami harap tahun 2025 bisa realisasi," pungkas Ary.
(iws/iws)