21 Tahun Ubud Writers & Readers Festival Hadirkan 200 Program Menarik

21 Tahun Ubud Writers & Readers Festival Hadirkan 200 Program Menarik

Putu Krista - detikBali
Kamis, 24 Okt 2024 08:36 WIB
Jumpa pers Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2024 di Museum Puri Lukisan, Ubud, Rabu (23/10/2024). (Putu Krista/detikBali)
Foto: Jumpa pers Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2024 di Museum Puri Lukisan, Ubud, Rabu (23/10/2024). (Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

Pendiri sekaligus Direktur Ubud Writers and Readers Festival (UWRF), Janet DeNeefe, mengatakan perayaan 21 tahun UWRF akan menghadirkan program-program segar yang menampilkan suara-suara dan perspektif baru di tengah berbagai tantangan global yang dihadapi penulis, seniman, dan aktivis.

"Pada UWRF ke-21 membahas pentingnya menyampaikan kebenaran dan menyebarkan kebajikan, sebagai kontras dari dunia yang semakin bergerak ke arah sebaliknya," kata Janet dalam konferensi pers di Museum Puri Lukisan, Ubud, Rabu (23/10/2024) sore.

UWRF 2024 ke-21 akan digelar di Museum Puri Lukisan, Ubud. Acara tersebut akan menampilkan 200 program menarik antara lain, diskusi panel, kelas eksklusif bersama pembicara ternama, pemutaran film, pertunjukan seni dan musik, jamuan sastra, tur budaya, pembacaan karya, peluncuran buku, lokakarya, serta berbagai acara lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama pelaksanaan UWRF pada 23-27 Oktober 2024, sebanyak 250 pembicara dari berbagai negara bakal hadir dalam sebuah perayaan sastra, gagasan, dan budaya tersebut. Ubud diubah menjadi pusat cerita, petualangan kreatif, dan dialog lintas budaya yang penuh warna.

Sementara, Ketua Yayasan Mudra Swari Saraswati, I Ketut Suardana, mengatakan saban tahun UWRF bicara masalah kedamaian karena selalu digelar di Ubud. Ubud adalah obat bagi sebagian orang.

ADVERTISEMENT

"Kita bersama-sama menjunjung dan menyebarkan nilai-nilai kehidupan melalui bayu (kehidupan), sabda (ucapan), dan idep (pemikiran), termasuk seni dan sastra di dalamnya," kata Suardana.

UWRF 2024 mengusung tema 'Satyam Vada Dharmam Chara' yang berarti sebuah ajakan untuk merenungkan kembali nilai-nilai kebenaran dan kebaikan untuk melihat jauh ke depan dan juga dalam diri. Suardana mengajak peserta UWRF merayakan kebenaran dan kebijakan melalui kata dan karya nyata.

Penulis asal Korea Selatan dan nominasi International Booker Prize 2022, Bora Chung, memanfaatkan kesempatan ini untuk merayakan Han Kang yang baru-baru ini memenangkan Nobel Prize in Literature sebagai momen penting bagi sastra Asia. Ia juga menyoroti komitmen UWRF untuk memperkuat suara-suara dari Asia, memberikan platform bagi keragaman cerita dan perspektif.

"Ubud Writers & Readers Festival adalah kesempatan langka bagi para pembaca dan penulis se-Asia untuk berkumpul. Kami berbagi identitas yang sama, dan festival ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang diri kita sendiri dan satu sama lain. Saya sangat senang dapat ambil bagian di perhelatan sastra ini," ujarnya.

Salah satu penulis, penyair, dan jurnalis paling berpengaruh di Indonesia, Goenawan Mohamad, diberikan penghargaan Lifetime Achievement Award UWRF. Penghargaan diberikan karena ia memperjuangkan kebebasan berekspresi dan wacana intelektual melalui karyanya selama lima dekade.

UWRF 2024 diramaikan oleh beberapa klub buku populer. Seperti klub buku milik penyanyi Dua Lipa, Service95. Service95 berkolaborasi dengan UWRF untuk beberapa sesi percakapan sekaligus menghadirkan deretan buku pilihan sang penyanyi. Buku pilihan Dua Lipa tersebut dapat ditemukan dan dibeli di kedai milik Periplus selama festival berlangsung.

Lalu Laufey Book Club, klub buku yang dibentuk oleh penyanyi pemenang Grammy Awards Laufey. Klub ini menghadirkan perpustakaan kecil yang mendorong pengunjung untuk saling bertukar buku sekaligus berpartisipasi dalam kompetisi untuk memenangkan merchandise eksklusif.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads