Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai menyebut jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Finns Beach Club sebanyak 20 orang. Imigrasi membantah informasi yang menyebut jumlah warga asing yang bekerja di kelab itu mencapai 300 orang.
"Sekitar 20 TKA. Itu data di Finns Beach Club dari hasil pendataan terakhir 17 Oktober 2024," ujar Kepala Seksi (Kasi) Informasi dan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Nyoman Asta, saat dihubungi detikBali, Minggu (20/10/2024).
Para pekerja di Finns Beach Club tak luput menjadi sorotan setelah kelab itu menggelar pesta kembang api di Pantai Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali. Banyak yang menyayangkan lantaran kelab itu menyalakan kembang api saat umat Hindu menggelar upacara keagamaan di pantai itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asta menduga ada misinformasi terkait jumlah pekerja asing yang dimaksud. Menurutnya, total pegawai tetap di Finns Beach Club sebanyak 100 orang. Data tersebut, dia melanjutkan, hampir serupa dengan hasil pendataan yang dilakukan Imigrasi Ngurah Rai.
"Bisa jadi maksud Finns itu 15 persen dari pegawai tetap office-nya yang cuma sekitar 100 orang. Bukan pegawai kontrak yang kerja di keseluruhan beach dan recreational club," pungkasnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI I Nyoman Parta menyebut Finns Beach Club mempekerjakan sebanyak 15 persen warga negara asing (WNA) dari total keseluruhan pekerjanya. Menurutnya, data TKA Finns Beach Club berbeda dengan hasil pendataan yang dilakukan oleh Imigrasi Ngurah Rai.
"Manajemen Finns Beach Club bilang pekerja WNA 15 persen dari jumlah keseluruhan pekerja di sana yang diperkirakan berjumlah 2.000 orang. Malah Imigrasi bilang hanya 20 orang," ujar Parta, Minggu.
Sebelumnya, Parta meminta Imigrasi memastikan legalitas orang asing yang dipekerjakan oleh Finns Beach Club. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai orang asing bekerja di Bali padahal hanya mengantongi visa berlibur.
"Banyaknya WNA yang menyalahi izin visa di Bali tidak terlepas dari lemahnya pengawasan dari Imigrasi. Bahkan, tidak jarang oknum Imigrasi menjadi bagian dari masalah itu," pungkas politikus PDIP itu.
(iws/iws)