Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengusulkan pelaksanaan program makan bergizi gratis dapat melibatkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK). Program makan siang untuk anak-anak sekolah itu merupakan janji pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Lihadnyana menjelaskan penerapan program makan bergizi gratis untuk anak sekolah di Buleleng masih perlu uji coba agar mendapatkan skema terbaik. Menurutnya, menu yang disiapkan harus dipastikan memiliki gizi seimbang dan sehat.
"Pola dan sistemnya belum ditetapkan. Apakah meniru India dengan satu sentral katering kemudian didistribusikan? Itu membuat saya khawatir," ungkap Lihadnyana saat Peringatan Hari Pangan Sedunia di Lapangan Ngurah Rai Singaraja, Buleleng, Minggu (20/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihadnyana mengungkapkan TP PKK dapat dilibatkan dalam penyaluran makanan gratis itu ke sekolah-sekolah. Menurutnya, skema pendistribusian makanan dari satu kantin sentral ke seluruh sekolah perlu diuji coba secara komprehensif.
"Jika katering sentral di Denpasar lalu dibawa ke sini (Buleleng), makanan sangat mungkin akan rusak. Oleh karena itu, saya mengusulkan untuk menggerakkan memberdayakan TP PKK. Saya kira semua tim penggerak PKK pasti pintar masak," ujar pria yang juga Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali itu.
Lihadnyana menjelaskan Buleleng memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dalam penyediaan pangan pada program makan bergizi gratis tersebut. Ia berharap anggaran yang diterima untuk program itu dapat berputar di Kabupaten Buleleng sehingga berkontribusi pada pembangunan daerah.
"Kita harus upayakan yang terbaik melalui makanan anak-anak Buleleng itu menjadi sehat. Melalui makanan ada anak Buleleng itu menjadi tumbuh berkembang dengan baik. Sebagai kelanjutan dari setiap proses pembangunan wajib sebenarnya kita harus memberikan dukungan atas program pemerintah ini," imbuhnya.
Program makan siang gratis di Kabupaten Buleleng akan segera diuji coba di Kecamatan Tejakula. Lihadnya berharap pelaksanaan program tersebut berjalan lancar.
"Kita akan lihat seperti apa. Lalu jangan sampai itu-itu saja makanannya. Harus ada diversifikasi menu, diversifikasi pangan. Semaksimal mungkin menggunakan bahan bahan lokal," pungkasnya.
(iws/nor)