Warga negara (WN) Rusia berinisial RK dipulangkan dari Bali. Bule pria berusia 36 tahun itu dipulangkan setelah setahun mencari suaka di Indonesia tanpa kejelasan gegara ogah ikut wajib militer (wamil) jadi tentara Rusia perang melawan Ukraina.
"Pemulangan ini diambil setelah RK tinggal selama lebih dari setahun di Indonesia menjadi pencari suaka tanpa kejelasan penempatan ke negara ketiga (resettlement)," kata Kepala Rumah Detensi Imigrasi Denpasar Gede Dudy Duwita dalam keterangannya, Selasa (15/10/2024).
Dudy mengatakan RK datang ke Indonesia kali pertama sekitar tahun 2010. RK telah berkunjung ke Indonesia beberapa kali dengan berbagai jenis visa. Salah satunya, Izin Tinggal Tetap (ITAP) penyatuan keluarga yang berlaku hingga 4 September 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istrinya yang orang Indonesia, jadi penjaminnya saat itu. Lalu, RK mengajukan status pencari suaka pada 2023. RK beralasan, perang di negaranya dan adanya mobilisasi pria dewasa untuk ikut serta dalam wajib militer di area konflik, yang membuatnya takut pulang.
"Ia menyatakan bahwa dirinya merasa tidak aman untuk kembali ke Rusia pada waktu itu," kata Dudy.
Akhirnya, RK memutuskan tinggal di Bali hingga awal 2024. Selama di Bali, RK mengaku bekerja sebagai digital nomad. Dia bekerja mandiri di bidang periklanan secara daring.
Hingga awal 2024, RK lalu mencari informasi tentang situasi di Rusia. Dia mendapat informasi bahwa pemerintah Rusia menyatakan tidak akan ada lagi mobilisasi militer.
"Selain itu, alasan utamanya untuk kembali adalah karena kondisi kesehatan ayahnya yang semakin memburuk," ungkapnya.
Mengetahui situasi itu, RK memutuskan pulang ke negaranya. RK diterbangkan ke negeri beruang merah pada 15 Oktober 2024 dini hari dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke Makhachkala International Airport, Rusia.
(nor/dpw)