Tiga Aktivis Beraksi di Peragaan Busana, Tuntut Hermes Setop Pakai Kulit Hewan

Internasional

Tiga Aktivis Beraksi di Peragaan Busana, Tuntut Hermes Setop Pakai Kulit Hewan

Hestianingsih Hestianingsih - detikBali
Minggu, 06 Okt 2024 23:00 WIB
Seorang aktivis PETA di runway memprotes penggunaan kulit dalam peragaan busana Hermès Paris Womenswear Spring-Summer 2025 sebagai bagian dari Paris Fashion Week pada 28 September 2024 di Paris, Prancis.
Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain
Paris -

Tiga aktivis pelindung hewan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) beraksi di fashion show Hermès di Paris Fashion Week, Sabtu (28/9/2024). Mereka menuntut Hermes untuk menyetop penggunaan kulit hewan eksotis sebagai bahan busana.

Dilansir dari Wolipop, Hermès di bawah arahan direktur kreatif Nadege Vanhee, dalam acara itu menampilkan koleksi terbaru untuk Hermès Ready to Wear Spring/Summer 2025. Fashion show tersebut dibuka dengan parade busana bernuansa beige terang.

Di tengah acara, seorang aktivis perempuan berkacamata, mengenakan tank top dan celana hitam, tiba-tiba masuk ke runway dengan memegang poster yang menyerukan agar Hermès menghentikan penggunaan kulit hewan eksotis. Poster tersebut bertuliskan "Hermès BAN Wild-Animal Skins" dari PETA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjaga keamanan segera mengamankan aktivis tersebut dan membawanya keluar dari area catwalk sebelum model selanjutnya tampil. Tak lama kemudian, pengunjuk rasa kedua juga mencoba masuk ke runway, tetapi langsung ditangkap oleh penjaga keamanan.

Meski sempat terganggu, parade busana terus berjalan hingga aktivis ketiga tiba-tiba muncul dan mengejutkan para penonton. Namun, seperti sebelumnya, aktivis ini juga segera diadang tim keamanan.

ADVERTISEMENT

Aksi protes ini bukanlah yang pertama kali dialami Hermès. PETA pernah mengungkap dugaan kekejaman terhadap hewan dalam proses produksi tas kulit Hermès, termasuk tas Birkin yang terkenal pada Juni 2015.

Dalam investigasi sebelumnya, seorang anggota PETA yang menyamar berhasil merekam video kekerasan terhadap aligator dan buaya di peternakan di Texas, AS, dan Zimbabwe. Hewan-hewan tersebut diambil kulitnya untuk dijadikan produk-produk Hermès.

"Orang-orang membayar ratusan poundsterling untuk aksesori ini, tetapi reptil dalam pabrik yang kejam dan menjijikkan ini harus membayar dengan harga yang paling nyata," ujar Direktur PETA, Mimi Bekhechi. Ia mengharapkan agar Hermès berhenti menggunakan kulit buaya, atau setidaknya memastikan hewan-hewan tersebut telah mati sebelum dikuliti.

Artikel ini telah tayang di Wolipop. Baca selengkapnya di sini!




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads