Mengenal Kanker Payudara: Penyebab, Gejala Awal, Pengobatan, dan Pencegahan

Mengenal Kanker Payudara: Penyebab, Gejala Awal, Pengobatan, dan Pencegahan

Vincencia Januaria Molo - detikBali
Kamis, 03 Okt 2024 04:30 WIB
Ilustrasi Kanker Payudara
Foto: Ilustrasi pemeriksaan kanker payudara. (Dok. Shutterstock)
Bali -

Kanker payudara merupakan kanker yang terbentuk pada jaringan payudara dan terjadi ketika sel-sel di payudara tumbuh secara tidak terkendali, mengambil alih jaringan payudara yang sehat. Kanker ini menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, terutama bagi perempuan, meskipun juga dapat menyerang pria.

Salah satu alasan kanker payudara menjadi perhatian serius adalah karena prevalensinya yang tinggi serta dampak emosional dan fisik yang besar terhadap penderitanya. Kanker payudara terbentuk dari kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di saluran (ductus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting. Ini merupakan jenis tumor ganas yang menyerang sel-sel payudara.

Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara dapat terdeteksi pada tahap awal karena ukurannya yang kecil. Kanker ini terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel-sel yang disebabkan oleh mutasi gen yang dapat diturunkan secara genetik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada awalnya, sel kanker berasal dari sel normal. Namun, adanya mutasi pada DNA menyebabkan sel normal berubah menjadi sel kanker. Sel kanker berkembang lebih cepat dibandingkan sel normal, menyebabkan penumpukan sel, dan membentuk tumor ganas di payudara.

Jika tidak segera ditangani, sel kanker dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan bahkan menyerang bagian tubuh lainnya. Meskipun penyebab pasti mutasi DNA ini belum diketahui, ada beberapa faktor risiko seperti genetik, gaya hidup tidak sehat, dan paparan hormon tertentu yang diyakini mempercepat perkembangan kanker payudara. Hal ini menimbulkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan edukasi tentang pencegahan dan deteksi dini.

ADVERTISEMENT

Gejala Awal Kanker Payudara

  • Adanya benjolan atau pengerasan pada payudara
  • Pembengkakan di area ketiak
  • Perubahan warna kulit payudara
  • Rasa nyeri dan ketidaknyamanan di sekitar payudara
  • Keluarnya cairan dari puting payudara dan perubahan pada puting
  • Cekungan pada kulit payudara
  • Perubahan ukuran, bentuk, dan tampilan payudara
  • Pengelupasan kulit di sekitar payudara
  • Puting tertarik ke dalam (inversi)

Pilihan Pengobatan Kanker Payudara

Pengobatan kanker payudara tergantung pada jenis, stadium, dan ukuran tumor, serta kondisi kesehatan pasien. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Bedah Mastektomi: Prosedur ini melibatkan pengangkatan seluruh jaringan payudara, umumnya dilakukan ketika kondisi pasien tidak bisa ditangani dengan lumpektomi.
  • Bedah Pengangkatan Kelenjar Getah Bening: Dapat dilakukan bersamaan dengan pengangkatan tumor di payudara atau terpisah. Metode yang digunakan antara lain sentinel lymph node biopsy (SLNB), yaitu pengangkatan kelenjar getah bening di ketiak dalam jumlah minimal, serta axillary lymph node dissection (ALND), pengangkatan sejumlah kelenjar getah bening untuk mencegah penyebaran kanker.
  • Radioterapi: Menggunakan sinar berkekuatan tinggi seperti sinar-X atau proton untuk menghancurkan sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan dengan mesin eksternal atau dengan menempatkan material radioaktif di dalam tubuh pasien.
  • Terapi Hormon: Digunakan untuk mengatasi kanker payudara yang dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron. Terapi ini dilakukan sebelum atau sesudah bedah untuk mencegah sel kanker muncul kembali.
  • Kemoterapi: Proses pemberian obat khusus melalui infus atau suntikan untuk membunuh sel kanker yang tumbuh cepat. Kemoterapi dilakukan setelah bedah untuk menghancurkan sel-sel kanker yang mungkin tertinggal.
  • Terapi Target: Pengobatan yang fokus menghambat pertumbuhan sel kanker secara spesifik, tanpa merusak sel sehat. Salah satu jenis terapi ini menghambat protein HER2, yang membuat sel kanker tumbuh agresif. Contoh obat yang digunakan dalam terapi ini termasuk trastuzumab, pertuzumab, dan lapatinib.

Pencegahan Kanker Payudara

Kanker payudara dapat dicegah dengan pemeriksaan payudara secara mandiri dan skrining mamografi. Skrining ini disarankan dilakukan setiap 1-2 tahun sekali, terutama bagi perempuan yang berusia di atas 40 tahun, atau lebih awal pada individu dengan faktor risiko. Penting juga untuk menjaga pola hidup sehat, berolahraga secara teratur, tidak merokok, menjaga berat badan ideal, dan menghindari konsumsi alkohol. Deteksi dini merupakan kunci utama untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan memperpanjang harapan hidup penderita.

Sayangnya, banyak wanita masih belum menyadari pentingnya pemeriksaan rutin atau tidak memiliki akses memadai ke fasilitas kesehatan. Sebagai salah satu jenis kanker yang paling umum, kanker payudara membutuhkan perhatian dan kewaspadaan dari setiap individu. Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin serta kesadaran akan gejala awal sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo, Mahasiswa Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads