Hadiri Anugerah Desa Wisata di Bali, Gus Halim Pamit Sebagai Menteri

Hadiri Anugerah Desa Wisata di Bali, Gus Halim Pamit Sebagai Menteri

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Minggu, 29 Sep 2024 09:38 WIB
Abdul Halim Iskandar di Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (28/9/2024) malam.
Foto: Abdul Halim Iskandar di Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (28/9/2024) malam. (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Badung -

Abdul Halim Iskandar berpamitan sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat pemberian penghargaan ajang Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (28/9/2024) malam.

Gus Halim akan mengakhiri tugasnya sebagai menteri pada 1 Oktober 2024. Sebab, dia akan dilantik sebagai anggota DPR periode 2024-2029.

"Saya mengemban amanah sebagai Menteri Desa (Mendes), utamanya yang terkait dengan upaya-upaya meningkatkan desa wisata di Indonesia yang sempat cukup menggembirakan dari berbagai sisi. Meskipun, masih sangat butuh penanganan keberlanjutan," ucapnya dalam sambutannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Halim mengatakan dalam tiap kesempatan selalu mendorong agar cara berpikir masyarakat tidak sekadar membuat desa wisata. Namun, berpikir untuk melestarikan alam. Menurutnya, desa wisata akan muncul sendirinya jika diniatkan melestarikan alam.

"Ini artinya bahwa desa wisata bagi saya akan sangat bagus dan pasti memiliki keberlanjutan yang tinggi apabila diniatkan untuk kelestarian alam. Ketika kita niat untuk melestarikan alam, muncul keindahan, muncul sesuatu yang berbeda, kenyamanan dan seterusnya barulah kita bicara tentang desa wisata," beber kakak kandung Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar itu.

ADVERTISEMENT

Gus Halim lalu memuji keramahan warga di berbagai desa wisata. Namun, di sisi lain, warga kurang menjaga kebersihan.

"Tapi, satu hal kebersihannya kurang. Oleh karena itu, saya berpesan pada kesempatan yang berbahagia ini agar urusan-urusan kebersihan menjadi prioritas utama, keberadaan air, MCK, dan lainnya," jelasnya.

Gus Halim juga memaparkan pentingnya pemanfaatan dana desa. Dia menilai pemerintahan pada level desa adalah pemerintahan yang paling transparan di antara level pemerintahan lainnya.

"Kenapa saya katakan begitu (karena) hanya ada di desa hasil Musdes (Musyawarah Desa), RAPBDes dipampang di tempat umum. Itu hanya ada di desa. Di kabupaten sudah nggak berani memampangkan di tempat umum, provinsi dan lain-lain. Tentu, ini harus kita jaga dan oleh karena itu, saya mengajak tenaga-tenaga pendamping profesional untuk terus mengoptimalkan diri dan meningkatkan sumber dayanya," urai politikus PKB itu.

Gus Halim berharap dengan peningkatan sumber daya dan optimalisasi peran ke depan, pada 2025 ada kenaikan kesejahteraan untuk tenaga pendamping profesional.

Sementara itu, Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Sugito, menerangkan Lomba Desa Wisata Nusantara telah dilaksanakan sejak 2019. Adapun di tahun ini, terdapat dua kategori lomba.

Kategori pertama mencakup desa yang sangat tertinggal, tertinggal, dan berkembang. Sementara kategori kedua adalah desa yang maju, dan mandiri. Total peserta tahun ini ada 3.341 desa. Selain itu, digelar juga lomba sosial media, penggerak swadaya masyarakat, lomba fotografi, hingga twibon.

"Untuk menjaga objektivitas di dalam penilaian ini maka tim juri tidak hanya kerja di Kementerian Desa. Tapi, juga melibatkan kementerian lembaga terkait, perguruan tinggi, praktisi, dan kalangan profesional lainnya," ujar Sugito.

Dalam lomba tersebut, Provinsi Bali meraih beberapa penghargaan. Yakni, peringkat 1 di kategori 2 Lomba Desa Wisata Nusantara yang diraih oleh Desa Taro, Gianyar, dan peringkat 15 kategori 2 Lomba Desa Wisata Nusantara yang diraih Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar.




(hsa/gsp)

Hide Ads