Apa Penyebab Mata Berkunang-kunang Ketika Berdiri dari Posisi Duduk?

Apa Penyebab Mata Berkunang-kunang Ketika Berdiri dari Posisi Duduk?

Rio Raga Sakti - detikBali
Kamis, 26 Sep 2024 21:12 WIB
Ilustrasi mata berkunang-kunang. (Freepik)
Foto: Ilustrasi mata berkunang-kunang. (Freepik)
Denpasar -

Pernahkah Anda mengalami mata kunang-kunang ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring? Biasanya, kondisi ini sering kali disertai dengan perasaan pusing atau kehilangan keseimbangan sejenak. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?

Pandangan berkunang-kunang ketika berdiri dari posisi duduk bisa menjadi tanda mengenai kondisi kesehatan tubuh Anda. Salah satu kemungkinan penyebab dari kondisi ini adalah Hipotensi Ortostatik

Kondisi ini terjadi karena tekanan darah yang tiba-tiba menurun, sehingga tubuh kesulitan merespons untuk mengembalikan tekanan darah ke tingkat normal. Biasanya, keadaan ini hanya berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit sebelum tubuh berhasil menyesuaikan kembali sirkulasi darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari berbagai sumber, berikut detikBali sajikan informasi terkait Hipotensi Ortostatik. Yuk, simak!

Gejala Hipotensi Ortostatik

Hipotensi ortostatik bisa terjadi dengan atau tanpa gejala yang jelas. Biasanya, kondisi ini lebih sering muncul di pagi hari dengan gejala yang lebih parah karena pada waktu tersebut tekanan darah berada pada titik terendahnya.

ADVERTISEMENT

Gejala hipotensi ortostatik umumnya berlangsung hanya beberapa menit dan bisa meliputi:

• Pusing atau perasaan kepala berputar saat beranjak dari posisi duduk atau berbaring

• Detak jantung berdetak secara cepat atau berdebar-debar

• Penglihatan yang kabur atau berkunang-kunang

• Kebingungan atau rasa linglung

• Rasa lemas di seluruh tubuh

• Kesulitan bernapas

• Pingsan

• Mual

Faktor Risiko Hipotensi Ortostatik

Selain gejala-gejala di atas, ada juga beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko hipotensi ortostatik. Berikut di antaranya:

• Tidak melakukan aktivitas fisik untuk waktu yang lama, seperti saat dirawat di rumah sakit.

• Berada di lingkungan dengan suhu tinggi.

• Mengonsumsi minuman beralkohol.

• Berusia 65 tahun atau lebih.

• Dalam kondisi hamil.

Pencegahan Hipotensi Ortostatik

Ada beberapa pencegahan yang dapat dicoba untuk mengurangi dan mencegah gejala hipotensi ortostatik. Berikut di antaranya:

• Hindari mandi dengan air panas atau menggunakan pancuran yang terlalu panas, karena dapat memicu atau memperburuk kondisi.

• Pastikan untuk minum cukup air, batasi konsumsi alkohol, dan hindari makanan yang berat atau tinggi karbohidrat.

• Saat tidur di malam hari, coba untuk menambah jumlah bantal atau memiringkan kasur agar kepala berada lebih tinggi. Ini dapat membantu mengurangi risiko penurunan tekanan darah saat bangun.

• Jika Anda harus berdiri untuk waktu yang lama, cobalah untuk bergerak secara perlahan. Lakukan latihan isometrik, seperti meremas bola karet lembut atau handuk, atau mengepalkan dan membuka tangan untuk membantu meningkatkan tekanan darah sebelum berdiri.

Cara Mengatasi Hipotensi Ortostatik

Selain melakukan langkah-langkah pencegahan, ada beberapa metode yang dapat diterapkan untuk mengatasi hipotensi ortostatik. Berikut di antaranya:

1. Menggunakan Metode Kaus Kaki Kompres

Metode ini bisa digunakan untuk membantu mencegah penumpukan darah pada area kaki. Ini dapat membantu meningkatkan aliran darah kembali ke jantung dan mengurangi gejala hipotensi ortostatik, seperti pusing dan berkunang-kunang saat berdiri.

2. Penggunaan Obat

Beberapa obat dapat diresepkan untuk membantu mengatasi kondisi hipotensi ortostatik. Obat seperti pyridostigmine bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai penggunaan obat-obatan ini.

3. Perhatikan Porsi Makan

Mengontrol porsi makan sangat penting untuk mengelola tekanan darah. Hindari makan dalam porsi yang berlebihan dan pilihlah makanan dengan kandungan karbohidrat yang seimbang.

4. Lakukan Pola Hidup Sehat

Mengadopsi gaya hidup sehat merupakan cara yang cukup efektif untuk mengatasi hipotensi ortostatik. Hindari kebiasaan yang dapat memperburuk kondisi, seperti konsumsi alkohol dan merokok. Sebaliknya, fokuslah pada pola makan seimbang, olahraga teratur, dan menjaga hidrasi tubuh agar tetap optimal.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads