7 Tindakan Cepat dan Tepat yang Harus Dilakukan Saat Gempa Bumi Terjadi

7 Tindakan Cepat dan Tepat yang Harus Dilakukan Saat Gempa Bumi Terjadi

Rio Raga Sakti - detikBali
Kamis, 26 Sep 2024 23:40 WIB
Sejumlah murid berlindung di bawah meja saat simulasi evakuasi gempa dan tsunami di SD Tirtonadi Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Selasa (20/6/2023). BPBD Padang menggelar sosialisasi dan simulasi evakuasi gempa dan tsunami sekaligus menetapkan gedung sekolah tersebut sebagai Tempat Evakuasi Sementara (TES) bagi anak-anak sekolah dan guru. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Potret Anak-anak SD di Padang Ikuti Simulasi Gempa. Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Denpasar -

Indonesia merupakan salah satu negara di belahan dunia yang termasuk dalam kawasan ring of fire atau cincin api Pasifik. Hal ini mengakibatkan Indonesia menjadi negara yang rawan terkena bencana alam, seperti gempa bumi.

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang ditandai dengan getaran atau guncangan pada permukaan bumi. Fenomena ini terjadi akibat pelepasan energi secara mendadak dari dalam bumi yang kemudian memunculkan gelombang seismik.

Biasanya, gempa bumi disebabkan oleh pergerakan pada kerak bumi atau lempeng tektonik. Namun, gempa bumi juga dapat terjadi sebagai akibat dari aktivitas vulkanik, seperti letusan gunung berapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa saja tindakan yang harus dilakukan saat gempa bumi terjadi?

Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Gempa Bumi

1. Jangan Panik dan Tetap Tenang

Tidak dapat dipungkiri bahwa saat gempa bumi terjadi, reaksi umum kita seringkali adalah panik. Namun, panik tidak akan membantu dalam situasi seperti ini. Sebaliknya, menjaga ketenangan sangat penting. Dengan tetap tenang, kita dapat berpikir dengan jernih dan melakukan tindakan yang tepat untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita.

ADVERTISEMENT

2. Hindari Berdiri di Dekat Pohon atau Tiang

Jika Anda sedang berada di area terbuka saat gempa bumi terjadi, sebaiknya hindari berdiri di dekat pohon atau tiang. Pohon dan tiang dapat menjadi berbahaya karena mereka berisiko tumbang.

3. Segera Keluar dari Bangunan

Jika memungkinkan, segeralah keluar dari bangunan saat gempa bumi terjadi. Namun, penting untuk tetap tenang dan tidak panik selama proses evakuasi. Panik dapat menghambat langkah Anda dan meningkatkan risiko cedera.

Selain itu, hati-hati terhadap barang-barang yang mungkin jatuh atau pecah. Guncangan gempa bumi dapat menyebabkan rak, meja, dan benda lainnya bergerak atau terjatuh, sehingga memerlukan kewaspadaan ekstra.

4. Jangan Gunakan Lift

Jika Anda berada di dalam lift saat gempa bumi terjadi, segera tekan semua tombol untuk mencoba membuka pintu lift dan mencapai lantai terdekat. Selain itu, gunakan interphone yang tersedia di dalam lift untuk menghubungi petugas gedung atau layanan darurat.

Jika komunikasi dengan interphone tidak memungkinkan, tetaplah di dalam lift dan tunggu petugas yang akan datang untuk membantu. Usahakan untuk tidak mencoba membuka pintu lift sendiri, karena ini bisa berbahaya dan mungkin memperburuk situasi.

5. Lindungi Kepala

Melindungi kepala selama gempa bumi terjadi adalah langkah penting yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko cedera. Kepala dan leher merupakan bagian tubuh yang paling rentan terhadap cedera akibat runtuhan atau benda-benda yang jatuh selama guncangan.

Selama gempa bumi, segera ambil posisi melindungi kepala dengan menggunakan tangan atau benda yang ada di sekitar Anda. Jika memungkinkan, berlindunglah di bawah meja atau perabotan kokoh lainnya yang dapat memberikan perlindungan dari potensi bahaya.

6. Matikan Semua Peralatan yang Menggunakan Listrik atau Api

Saat gempa bumi terjadi, penting untuk segera mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik atau api untuk mengurangi risiko kebakaran dan bahaya lainnya. Guncangan yang kuat dapat menyebabkan kerusakan pada instalasi listrik, pipa gas, atau peralatan rumah tangga, yang berpotensi menyebabkan kebakaran atau ledakan.

7. Jauhi Jendela Kaca

Jika gempa bumi tiba-tiba terjadi, sangat penting untuk menjauh dari jendela kaca. Jendela kaca dapat menjadi bahaya besar selama guncangan gempa karena pecahan kaca yang mungkin berjatuhan atau hancur. Serpihan kaca ini dapat menyebabkan cedera serius seperti luka atau potongan tajam yang bisa membahayakan tubuh.

Jenis-jenis Gempa Bumi

Secara umum, gempa bumi dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Berikut di antaranya:

1. Gempa Bumi Tektonik

Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Lempeng tektonik adalah potongan-potongan besar kerak bumi yang bergerak secara perlahan.

Ketika lempeng-lempeng ini berinteraksi seperti bergesekan, bertabrakan, atau menjauh satu sama lain energi yang tersimpan akibat gesekan atau tekanan dapat dilepaskan dalam bentuk getaran atau guncangan.

2. Gempa Bumi Vulkanik

Gempa bumi vulkanik adalah jenis gempa yang berkaitan dengan aktivitas gunung berapi dan pelepasan tekanan gas vulkanik. Gempa ini terjadi sebagai hasil dari proses vulkanik yang berlangsung di bawah permukaan bumi, di mana tekanan gas dan magma yang meningkat dapat menyebabkan getaran yang dirasakan sebagai gempa bumi.

3. Gempa Runtuhan

Gempa runtuhan atau yang juga dikenal sebagai gempa terban adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh peristiwa runtuhan tanah, longsoran, atau keruntuhan gua. Jenis gempa ini terjadi ketika massa tanah, batu, atau material lainnya jatuh atau runtuh, sehingga menghasilkan getaran atau guncangan yang dirasakan sebagai gempa bumi.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads