Sebanyak 5.300 pengunjung bisnis dari 51 negara menghadiri event Bali International Airshow 2024 yang berlangsung di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dari 18-21 September 2024. Kegiatan bidang kedirgantaraan se-Asia Tenggara itu bakal kembali digelar pada tahun depan.
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Bali International Airshow 2024 berjalan sukses. Menurutnya, event tersebut menjadi pameran internasional paling terkemuka di Asia Tenggara di bidang kedirgantaraan, teknologi penerbangan, dan pertahanan.
"Pameran ini telah membawa Indonesia menjadi yang terdepan dalam pertumbuhan industri penerbangan dan kedirgantaraan, dengan memanfaatkan inovasi dan keahlian para pemangku kepentingan melalui forum, dialog, dan interaksi dengan para peserta pameran global," kata Luhut melalui keterangan pers yang diterima detikBali, Minggu (22/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama empat hari penyelenggaraannya, pengunjung Bali Airshow dapat melihat langsung beragam peralatan dan perangkat pesawat yang dipamerkan di area landasan Bandara Ngurah Rai. Beberapa pesawat komersial hingga pesawat militer yang dipamerkan, antara lain F16 Fighting Falcon, C130J Super Hercules, C-212 Aviocar, EC725, EMB-314 Super Tucano, F-35A Lightning II, dan A400M Atlas.
Tim Aerobatik Jupiter (TNI AU) juga menerbangkan enam pesawat KT-1B Wong Bee yang memukau pengunjung event tersebut. Sedangkan, Tim Aerobatik Neptunus menerbangkan enam pesawat ringan Bonanza G36 untuk melakukan manuver-manuver kompleks di langit Bali.
Ada pula berbagai merek ternama yang bergerak di industri aviasi yang memeriahkan pameran Bali International Airshow 2024. Beberapa di antaranya adalah Airbus, Bell Helicopters, Boeing, BrahMos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Group, Lion Air, MBDA, PT Dirgantara Indonesia, Textron Aviation, hingga Thales. Sebagian besar perusahaan tersebut mengindikasikan akan kembali ke Bali untuk mengikuti pameran selanjutnya pada tahun depan.
Sejumlah perjanjian kerja sama penting juga ditandatangani selama acara berlangsung. Termasuk kerja sama antara Cooperation Agreement antara Garuda Maintenance Facility (GMF) dan Maskapai Penerbangan Citilink, nota kesepahaman (MoU) antara AirAsia dan Airbus, MoU antara Boeing dan Angkasa Pura Indonesia, hingga penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan PT Aviasi Perkasa.
Menurut Luhut, penyelenggaraan Bali Airshow menjadi langkah awal untuk membangkitkan kembali pameran udara internasional di Indonesia. Ia berharap penyelenggaraan kegiatan tersebut semakin baik pada tahun yang akan datang.
"Ini adalah komitmen Indonesia tidak hanya untuk industri penerbangan, tetapi juga untuk mempromosikan pariwisata di seluruh Indonesia," imbuh Luhut.
(iws/iws)