Bocah Korban Pohon Tumbang Diaben, Tangis Pilu Ibu Saat Kompor Mayat Menyala

Bocah Korban Pohon Tumbang Diaben, Tangis Pilu Ibu Saat Kompor Mayat Menyala

Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Sabtu, 07 Sep 2024 15:34 WIB
Suasana pengabenan Anak Agung Ayu Lakshmi Devi (9) di Setra Badung, Sabtu (7/9/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Foto:Suasana pengabenan Anak Agung Ayu Lakshmi Devi (9) di Setra Badung, Sabtu (7/9/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Denpasar -

Jenazah Anak Agung Ayu Lakshmi Devi (9) diaben pada Sabtu (7/9/2024). Tangis sang ibunda, Ni Nyoman Suartini, pecah dalam upacara pengabenan yang berlangsung di Setra Badung, Denpasar, itu.

Pantauan detikBali, beberapa kali Suartini sempat menitikkan air mata. Tangisnya makin menjadi saat kompor pembakaran mayat dihidupkan.

Suartini terpaksa harus dirangkul oleh suami yang juga ayah Devi, I Gusti Putu Gede Budi Agung. Mereka, kemudian menepi ke tenda yang tak jauh dari kompor pembakaran mayat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, alunan beleganjur telah bergema di Setra Badung. Warga Banjar Pemedilan dan kerabat Devi tiba di Setra Badung sekitar pukul 12.00 Wita. Sesampainya di setra, jenazah Devi kemudian diupacarai. Mereka menaburkan bunga dan sesajen lainnya sebelum jenazah Devi dibakar.

I Gusti Putu Gede Budi Agung, ayah Devi, menuturkan upacara pengabenan Devi diawali dengan prosesi nyiramin (pemandian jenazah) di kediamannya. Setelahnya, rombongan menuju ke Setra Badung untuk melakukan upacara pembakaran jenazah.

ADVERTISEMENT

"Hari ini kami nyiramin. Habis itu ngajum, ngaben," ungkapnya di sela-sela upacara pengabenan Devi.

Setelah pembakaran jenazah, abu Devi akan dilarung ke laut. Agung mengatakan abu putrinya itu akan dilarung di wilayah Kuta. "Habis ini nganyut ke Kuta," imbuh Agung.

Dia mengungkapkan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar telah melayat ke kediamannya pada Jumat (6/9/2024) kemarin. Mereka, juga memberikan santunan kepada keluarga Devi.

Santunan ini berasal dari berbagai instansi dan pejabat. Mulai dari Dinas Sosial Kota Denpasar, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.

"Kalau dari Pemkot, kemarin dapat hadir. Tadi ngasih support juga. Dari Dinsos, BPBD, sareng (bersama) DPD. Ada wali kota juga. Kalau nominal, tiang (saya) kurang tahu. Soalnya campur sareng rekening. Tiang juga tidak dapat cek rekening," pungkas Agung.

Sebelumnya, Anak Agung Ayu Lakshmi Devi meninggal dunia pada Minggu (1/9/2024). Devi meninggal dunia seusai menjalani perawatan selama sepekan di RSUP Prof Ngoerah.

Devi tertimpa pohon beringin yang tumbang di Pasar Badung pada Minggu (25/8/2024). Setelah tertimpa pohon tumbang, Devi kemudian dievakuasi ke RSUP Prof Ngoerah kurang lebih dua jam pasca kejadian.

Selama dirawat di RSUP Prof Ngoerah, Devi sempat menjalani operasi kraniotomi. Craniotomy atau kraniotomi adalah prosedur bedah dengan membuat lubang pada tengkorak.

Tujuannya, guna menjangkau bagian otak yang mengalami masalah. "Luka di kepala. Dilakukan operasi di kepala (craniotomy)," ujar Dewa Ketut Kresna, Manajer Hukum dan Humas RSUP Prof Ngoerah kepada detikBali pada Selasa (27/8/2024).




(hsa/iws)

Hide Ads