Tangan Besi Kim Jong Un Tembak Mati 30 Pejabat karena Gagal Tangani Banjir

Internasional

Tangan Besi Kim Jong Un Tembak Mati 30 Pejabat karena Gagal Tangani Banjir

Haris Fadhil - detikBali
Jumat, 06 Sep 2024 06:24 WIB
North Korean leader Kim Jong Un and Premier Kim Tok Hun visit a flood-affected area near the border with China, in North Pyongan Province, North Korea, in this undated photo released July 31, 2024 by North Koreas official Korean Central News Agency.    KCNA via REUTERS    ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. REUTERS IS UNABLE TO INDEPENDENTLY VERIFY THIS IMAGE. NO THIRD PARTY SALES. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA.     TPX IMAGES OF THE DAY
Potret Kim Jong Un Naik Perahu Tinjau Langsung Kondisi Banjir Korut. (Foto: via REUTERS/KCNA)
Denpasar -

Korea Utara mengeksekusi mati 30 pejabat pemerintah setelah ribuan orang tewas karena banjir di utara negara itu, akhir Juli lalu. Mereka ditembak mati karena dinilai gagal melakukan mitigasi bencana.

Dilansir dari detikNews, Jumat (6/9/2024), puluhan orang yang dieksekusi itu berasal dari pemerintah daerah setempat. Mereka ditembak pada Agustus 2024.

Banjir dahsyat itu diperkirakan telah menewaskan ribuan orang di daerah yang paling parah dilanda banjir di Provinsi Chagang. Badan Intelijen Nasional Korea Selatan sedang memantau situasi dengan saksama setelah mendapatkan informasi intelijen terkait perkembangan tersebut, kata seorang juru bicara badan mata-mata itu melalui telepon, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani hubungan dengan Korea Utara menolak berkomentar. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan pada pertemuan darurat partai akhir Juli bahwa dia akan menghukum dengan tegas mereka yang 'sangat mengabaikan' tugas mereka dan bertanggung jawab atas jatuhnya korban.

Banjir dahsyat melanda Provinsi Chagang pada bulan Juli dan juga menyebabkan lebih dari 15.000 orang mengungsi. Menurut laporan berita Korea Utara, banjir tersebut menyebabkan kerusakan luas di kota Sinuiju di barat laut dan Uiju di dekatnya, dengan lebih dari 4.100 rumah, 7.410 hektare lahan pertanian, dan banyak jalan, bangunan, dan jalur kereta api yang terkena dampak.

ADVERTISEMENT

Aparat propaganda Korea Utara menyebarkan foto-foto Kim Jong Un mengawasi upaya penyelamatan setelah bencana, tetapi tidak melaporkan adanya kematian. Sekitar 5.000 orang berhasil diselamatkan, menurut keterangan Korea Central News Agency (KCNA).

Setelah banjir melanda, Kim menyatakan Korea Utara tidak akan menerima bantuan internasional apa pun. Dia meminta para pejabat untuk merelokasi ribuan penduduk yang mengungsi ke ibu kota Korut, Pyongyang.

Mereka akan menerima perawatan dan dukungan yang lebih baik. Upaya pembangunan kembali diperkirakan memakan waktu sekitar dua hingga tiga bulan, di mana selama kurun waktu tersebut pemerintah berencana menyediakan layanan bagi hampir 15.400 orang rentan di berbagai fasilitas di Pyongyang.

Simak juga Video 'Kala Kim Jong Un Uji Coba Peluncur Roket Ganda Terbaru':

[Gambas:Video 20detik]

(dpw/dpw)

Hide Ads