Misa akbar bersama Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus, tidak hanya dihadiri para jemaat di Gelora Bung Karno, Jakarta. Semua umat Katolik se-Indonesia, termasuk di Denpasar, Bali, juga menghadiri misa secara daring di gereja.
Misa akbar daring bersama Paus Fransiskus salah satunya digelar di Gereja Katolik Yesus Gembala Yang Baik, Jalan Sari Dana, Perumahan Ciputra, Kecamatan Denpasar Utara. Lusiana Lembaeut (49) asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), adalah salah satu jemaat Katolik yang hadir mengikuti misa akbar daring di sana.
Lusiana senang dan terharu selama mengikuti misa akbar bersama Paus Fransiskus meski dari jarak jauh. Hanya saja, dirinya mengaku kebingungan saat mendengarkan khotbah Paus Fransiskus yang memakai Bahasa Latin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya walaupun saya tidak tahu khotbah Bapa Suci Paus Fransiskus. Beliau kan pakai Bahasa Latin," kata Lusiana kepada detikBali, Kamis (5/9/2024). Meski terhalang bahasa, Lusiana tetap khusyuk dan menyimak khotbah Paus dengan nama lahir Jorge Mario Bergoglio itu.
Tak ada harapan khusus dari Lusiana selama misa akbar. Dia hanya berharap Paus Fransiskus panjang umur dan tetap menjadi pemimpin tertinggi agama Katolik.
Setali tiga uang, Arya Aprilyanda (23), jemaat asal Denpasar, juga tidak begitu memahami kothbah Paus Fransiskus dalam Bahasa Latin. Menurutnya, dari khotbah hingga bacaan ayat dalam kitab Injil, dibacakan dalam bahasa Latin. "Jujur, saya kurang paham," kata Arya.
Beruntung, masih ada penerjemah yang mengarahkan jemaat mengenai ayat mana saja dalam Injil yang jadi bahan bacaan selama misa dan menerjemahkan inti dari khotbah Paus Fransiskus. Sehingga, Arya mengaku masih mampu memahami inti dari khotbah yang disampaikan selama misa berlangsung.
"Translatornya sendiri sebenarnya sudah jelas menyampaikan inti dan maksud yang disampaikan Bapa Paus Fransiskus. Jadi, saya masih sempat terbawa suasana dan pandangan nggak lepas dari Bapa Paus," katanya.
Baca juga: Perjalanan Misa ke Dili yang Dituntun Tuhan |
Berdasarkan pantauan detikBali, para jemaat di Gereja Katolik Yesus Gembala Yang Baik sudah berdatangan sejak pukul 17.30 Wita. Setengah jam kemudian, ibadah misa akbar dimulai. Namun, tampak para jemaat belum memenuhi seluruh ruang gereja. Terlihat masih ada beberapa tempat duduk yang kosong, terutama di bagian belakang atau dekat pintu masuk gereja.
Pengurus PSE Paroki Gereja Katolik Yesus Gembala Yang Baik, Johny Weking, mengatakan hampir semua gereja Katolik di Denpasar menggelar misa akbar daring. "Memang imbauan dari pusat (gereja Katolik di Jakarta) agar jemaat mengikuti misa akbar secara daring di gereja paroki masing-masing. Karena begitu besar antusiasme jemaatnya," kata Johny.
Hanya saja, jemaat yang hadir dalam misa akbar diperkirakan tidak terlalu banyak. "Hitungan saya, 300 sampai 400 orang jemaat. Ya, sekira 50 persen dari kapasitas gereja yang sampai 800 orang," kata Johny. Johny memaklumi meski jumlah jemaat yang hadir tidak sebanyak saat misa tiap Minggu.
(hsa/hsa)