606 Bayi di Bali Mati Sepanjang 2023, Naik Dibandingkan 2022

606 Bayi di Bali Mati Sepanjang 2023, Naik Dibandingkan 2022

Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Kamis, 05 Sep 2024 11:59 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom di DPRD Provinsi Bali, Rabu (25/10/2023).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom di DPRD Provinsi Bali, Rabu (25/10/2023). Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali
Denpasar - Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom mengungkapkan 606 bayi di Pulau Dewata mati sepanjang 2023. Jumlah kematian bayi itu naik jika dibandingkan pada 2022 sebesar 503.

"Terjadi peningkatan jumlah kematian bayi," tutur Anom, Rabu (4/9/2024).

Menurut Anom, sebagian besar bayi yang mati umurnya hanya 28 hari. Berat badan bayi itu juga rendah yakni di bawah 2,5 kilogram (kg). Jumlah kurang dari satu bulan dengan kondisi prematur maupun berat badan rendah yang meninggal jumlahnya sekitar 29,2 persen.

Selain itu, Anom melanjutkan, bayi berumur 29 hari sampai 11 bulan juga banyak yang mati pada 2023. Bayi itu rerata meninggal karena kelainan kongenital jantung dengan jumlah 19 persen.

Anom menerangkan penanganan bayi prematur melibatkan dokter spesialis di rumah sakit. Keluarga juga dilatih oleh tim dokter untuk merawat bayi prematur.

Dinas Kesehatan, Anom melanjutkan, berupaya menekan angka kematian bayi. Misalkan, penguatan kesehatan ibu melalui antenatal care (ANC) terpadu, sosialisasi, hingga pemantauan bayi ketika pulang dari rumah sakit.

Anom mengungkapkan salah satu kendala saat merawat bayi prematur adalah sarana seperti terbatasnya fasilitas rumah sakit. "Fasilitas sarpras dan SDM rumah sakit tipe C dan D belum memadai," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) RSUP Prof Ngoerah, Senin (2/9/2024). Pembangunan Gedung KIA dengan anggaran Rp 233 miliar itu dilatarbelakangi dari tingkat kematian bayi di Bali yang tinggi

Saya rasa kematian bayi di Bali di atas seribu. Itu kan banyak sekali," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat peresmian Gedung KIA RSUP Prof Ngoerah.


(gsp/gsp)

Hide Ads