Upaya pencarian remaja asal Prancis yang hilang di Gunung Batukaru, Tabanan, Bali, menemui kendala. Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Denpasar I Wayan Suwena mengungkap Tim SAR gabungan terkendala cuaca yang tidak mendukung.
"Cuacanya seperti ini (berkabut). Ini saya berada di ketinggian 1.200 mdpl. Sebagian ada yang naik ke atas," jelas Suwena sambil memperlihatkan situasi titik lokasi awal korban bernama Stein atau Txibo itu terperosok melalui video call dengan detikBali, Rabu (4/9/2024).
Tim SAR yang melakukan pencarian sebanyak 40 orang. Mereka mencari mulai titik awal remaja 15 tahun itu terjatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melakukan pencarian di titik lokasi pertama korban hilang, di Desa Karyasari, Pupuan," ujar Suwena.
Petugas melakukan pencarian dengan membagi tim. Yakni ada yang menuju puncak di ketinggian 1.600-1.700 mdpl dan ketinggian 1.200 mdpl.
Sementara, Kapolsek Pupuan AKP I Wayan Sudiarba mengatakan Stein masih belum ditemukan hingga saat ini. Pencarian dilakukan baik di dekat sungai, pinggir jurang, jalan yang jauh dari rute pendakian, hingga beberapa lokasi yang belum terjangkau.
"Masih belum ditemukan, nihil. Tapi tim masih melakukan pencarian," tegas Sudiarba.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata mengungkapkan Stein melakukan pendakian ke puncak Gunung Batukaru bersama keluarganya. Mereka terdiri dari ibu, Sooman (45), dan dua saudara laki-laki Stein bernama Lucas (17) dan Rafael (12).
"Ada satu keluarga, ibu dan tiga orang anaknya mendaki Gunung Batukaru. Saat akan dijemput ternyata hanya dua orang yang kembali," kata Berata, Selasa (27/8/2024).
Stein dan keluarganya memulai pendakian ke Gunung Batukaru sekitar pukul 10.00 Wita pada Minggu (25/8/2024). Ia menduga sekeluarga asal Prancis itu sempat tersesat.
"Dikabarkan mereka tersesat saat akan kembali turun," ujar Berata.
(nor/nor)