.webp)
Sebanyak 11 peneliti belia Indonesia mengikuti kompetisi penelitian internasional, The 7th International Cenference of Young Social Scientists (ICYSS) 2024. Kompetisi tersebut diselenggarakan di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, 27-30 Agustus 2024.
Chairperson of ICYSS 2024, Monika Rahati, mengatakan tim Indonesia yang berlaga adalah siswa dan siswi terbaik di tingkat nasional pada 2023.
"Penghargaan yang berhasil diperoleh adalah empat medali emas, tiga medali perak untuk presentasi ilmiah, dan beberapa penghargaan pada kategori poster ilmiah," ujar Monika melalui keterangan pers yang diterima detikBali, Minggu (1/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Indonesia membawakan delapan judul penelitian dari berbagai bidang, seperti ekonomi, geografi, sejarah, psikologi, dan sosiologi.
Monika membeberkan 11 siswa dari Indonesia bersaing dengan 59 siswa dari 10 negara lainnya, yakni Guam, Meksiko, Belanda, Serbia, Slovenia, India, Mongolia, Thailand, dan Malaysia.
"Tujuan diselenggarakannya lomba ini adalah untuk memperkenalkan metode penelitian ilmiah kepada siswa sekolah menengah yang mencakup penentuan topik penelitian, metodologi penelitian, hingga penyampaian hasil penelitian dalam forum internasional," jelas Monika.
Sebelum berkompetisi, 11 siswa dan siswi tersebut telah mendapatkan pembinaan penelitian secara intensif dari pakar penelitian CYS selama enam bulan.
Hanya saja, satu penelitian di bidang sejarah yang dibawakan oleh dua siswi SMP Tarakanita 2, berjudul COVID-19 Shadows over Sincia in Jakarta 2020-2023, belum mendapatkan medali. Padahal, Monika menilai presentasi siswa tersebut cukup baik.
Pun demikian, ia mengucapkan selama kepada peneliti belia Indonesia yang telah membawa nama Indonesia dan berprestasi di tingkat Internasional.
Berikut nama-nama siswa dan asal sekolah yang berhasil memperoleh medali di ajang ICYSS 2024.
1. Rubby Anastaya Sanjaya dari SMA Cita Hati Christian School East Campus Surabaya dengan judul Eco-Friendly Mobility Solutions : A Feasibillity Assessment of MRT, 1 medali emas.
2. Julius Iskandar dari SMA Narada Jakarta dengan judul Quake-Tector, 1 medali emas.
3. Christiana Alexis Gani dan Neena Viskah Guntoro dari SMP Cita Hati Christian School Surabaya dengan judul Revive with Mint: Pepperminet Candy as a Solution to increase Students' Concentration Psychology, 1 medali emas.
4. Starleen Julivyanti dari SMAK 1 BPK Penabur Bandung dengan judul MINDSITE: Empowering Adoliescents to sidestep Self-Diagnosis and its Social Relation, 1 medali emas.
5. Desak Ayu Aditi Linggamala dan Ni Made Risa Paramitha dari SMAN 3 Denpasar dengan judul Webgis-based mapping of Bali Temple (in SARBAGI Agglomeration Area), 1 medali perak.
6. Joanna Natasha Marjono dari Sekolah Pelita Harapan Sentul City dengan judul Social Media and Emotions: The Relationship between Consuming "Relationship/ Couple Goals" Content on Tik-tok and Envy among Single Teenagers, 1 medali perak.
7. Salbea Flaminia Wijaya dari SMA Santa Laurensia Suvarna Sutera dengan judul Beauty Privilege: Its Impact on Adolescent Women's Behavior, 1 medali perak.
(hsa/hsa)
