Bali Berpotensi Gempa Megathrust, Begini Penjelasannya

Bali Berpotensi Gempa Megathrust, Begini Penjelasannya

Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Jumat, 16 Agu 2024 18:13 WIB
Ilustrasi gempa di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017) malam
Ilustrasi gempa. (Foto: Zaki Alfarabi/detikcom)
Denpasar -

Bali disebut berpotensi mengalami gempa megathrust. Gempa bumi dahsyat ini sumbernya dari selatan Pulau Bali.

Guru Besar Bidang Geodesi Gempa Bumi Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, mengataka gempa megathrust biasanya terjadi di zona pertemuan antara lempeng. Di Indonesia, zona ini berada di pantai barat Aceh, Sumatera Utara, dan pantai barat Sumatera Barat. Kemudian menuju Selat Sunda, bagian selatan Pulau Jawa, Bali, hingga ke wilayah Lombok bagian selatan.

"Selatan Bali pun termasuk zona yang berpotensi menghasilkan gempa megathrust," Irwan saat dihubungi detikBali, Jumat (16/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB itu menjelaskan megathrust sejatinya berasal dari dua kata, mega dan thrust. Mega, merujuk pada nilai skala magnitudo di atas 8. Sementara thrust, merujuk pada cara terjadinya gempa yakni sesar naik. Sehingga megathrust berarti gempa dengan nilai skala magnitudo di atas 8, dengan mekanisme sesar naik.

"Jadi megathrust itu adalah gempa yang besardi atas 8 dengan mekanisme thrust," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sesar naik atau sesar atas, lanjut Irwan, yakni bidang gempa yang berada di dasar laut, bergerak secara vertikal ke atas. Hal ini yang menyebabkan air laut juga bergerak ke atas.

Air laut yang bergerak ke atas lantaran adanya sesar naik tersebut, biasanya berpotensi menyebabkan tsunami. "Pada saat air ke atas, yang paling kita khawatirkan adalah munculnya tsunami. Tidak kita harapkan. Tapi biasanya beberapa kasus gempa megathrust diikuti kejadian tsunami," jelasnya.

Kendati demikian, Irwan mewanti-wanti agar informasi tersebut tidak disalahartikan publik. Ia menuturkan, adanya potensi gempa megathurst menyiratkan agar masyarakat mulai mempersiapkan diri.

Disinggung soal waktu terjadinya gempa megathrust, Irwan menghindari menggunakan istilah prediksi. Pasalnya, para peneliti disebut menggunakan istilah estimasi potensi.

"Saya khawatir disalahartikan Bali akan terjadi gempa. Semangatnya bukan begitu. Semangatnya potensi itu ada dan mari kita sama-sama mempersiapkan diri. Bukan kemudian membuat masyarakat panik. Harapannya kalau bisa jangan terjadi," pungkasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads