Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bali memasang target tinggi dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2024. Tak tanggung-tanggung, targetnya menjuarai 60 persen dari cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Disdikpora Bali, Ngurah Pasek Wirakusuma, optimistis target itu dapat tercapai. Sebab, para pelajar yang diterjunkan merupakan pelajar berprestasi.
"Karena ini adalah pemain yang sudah terpilih, yang tadinya sudah mendapat juara, target kami minimal 60 persen dapat emas," ungkapnya kepada detikBali di ruang kerjanya, Selasa (13/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi mencapai target tersebut, Wirakusuma menerangkan, Disdikpora Provinsi Bali telah menyiapkan dana penyegaran kepada pelajar yang berprestasi. Tak hanya dana penyegaran, para pelajar juga akan diberikan sertifikat dan piala.
Pelajar yang mendapat juara pertama, akan diberi dana penyegaran sebesar Rp 2,5 juta. Juara kedua sebesar Rp 2 juta dan juara ketiga sebesar Rp1,5 juta. "Tentunya untuk meningkatkan motivasinya yang saat ini sedang bertanding di nasional. Kami harapkan dapat yang terbaik," terangnya.
O2SN yang digelar di Jakarta pada Minggu (11/8/2024) sampai dengan Sabtu (17/8/2034) itu mempertandingkan lima cabor. Lima cabor tersebut yakni renang, atletik, pencak silat, bulu tangkis, dan karate.
Wirakusuma menuturkan seluruh cabor berpotensi untuk menyumbangkan emas. Namun, potensi terbesar berada pada cabor karate.
Pasalnya, Provinsi Bali disebut senantiasa menjuarai cabor tersebut dari tahun ke tahun. Hal ini dilihatnya dari rasa percaya para atlet karate yang akan bertanding.
"Seperti biasa, kami ingin di tingkat karate. Seperti kemarin, dari para atlet sangat percaya diri. Kita ketahui karate dari masa ke masa Provinsi Bali mendapatkan juara," imbuhnya.
Total pelajar asal Bali yang mengikuti O2SN sebanyak 20 siswa. Masing-masing 10 siswa SMA dan SMK.
(iws/iws)