Jenazah mantan Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof I Gde Nyoman Antara dikremasi di Krematorium Santha Graha Tunon, Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali. Prosesi penghormatan terakhir untuk Antara disaksikan oleh keluarga, kerabat, hingga rekan kerja dan mahasiswa Unud.
Pantauan detikBali di lokasi, mobil ambulans yang mengangkut jenazah Antara tiba di krematorium tersebut sekitar pukul 12.17 Wita pada Senin (12/8/2024). Keluarga dan kerabat kemudian menggotong peti jenazah Antara dan dipindahkan ke balai ngaskara atau tempat untuk proses kremasi.
Informasi yang dihimpun, abu jenazah Antara selanjutnya akan dilarung ke laut Pangkung Tibah, tepat di depan krematorium. Namun, pihak keluarga dan kerabat enggan memberikan keterangan terkait upacara kremasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diketahui, Antara tutup usia di RSUD Mangusada, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, pada Kamis (8/8/2024). Rektor Unud periode 2021-2023 itu sebelumnya dirawat selama tiga hari di rumah sakit tersebut sejak Senin (5/8/2024).
Ketika itu, Antara mengeluh mual, muntah, hingga diare. Antara pun mengembuskan napas terakhir pada Kamis pagi.
Ida Ayu Bulan Antara, istri Antara, mengungkapkan obrolan dengan suaminya itu sebelum meninggal. Menurut Dayu Bulan, Antara sempat mengucapkan kata-kata sudah tidak kuat.
"Masuk rumah sakit itu Senin malam. Kami sudah transfusi darah, tapi HB terus turun. Berak menghitam dan beliau sudah bilang, katanya sudah nggak kuat lanjut pengobatan," tutur Dayu Bulan saat ditemui di rumah duka, Banjar Tengah Kaler, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung, Kamis (8/8/2024).
Sebelum dikabarkan meninggal, Antara sempat didakwa kasus korupsi dana SPI Unud hingga membuat dirinya didepak dari jabatan rektor. Serangkaian sidang ia jalani hingga akhirnya hakim memutuskan bahwa Antara divonis bebas di Pengadilan Tipikor Denpasar.
(iws/iws)