Susy Susanti Sentil Pembinaan Seusai Rekornya di Olimpiade Dipatahkan Rizki

Susy Susanti Sentil Pembinaan Seusai Rekornya di Olimpiade Dipatahkan Rizki

Tim detikSport - detikBali
Jumat, 09 Agu 2024 21:38 WIB
PARIS, FRANCE - AUGUST 08: Gold medalist Rizki Juniansyah of Team Indonesia celebrates on the podium at the Weightlifting Mens 73kg medal ceremony on day thirteen of the Olympic Games Paris 2024 at South Paris Arena on August 08, 2024 in Paris, France. (Photo by Matthew Stockman/Getty Images)
Rizki Juniansyah. (Foto: Getty Images/Matthew Stockman)
Bali -

Legenda bulutangkis Susy Susanti mengaku senang rekornya sebagai peraih emas termuda Olimpiade dari Indonesia dipatahkan oleh Rizki Juniansyah. Meski begitu, ia menyentil pembinaan atlet di Indonesia yang menurutnya belum maksimal.

"Pastinya saya sangat senang dan bangga, dengan prestasi yang didapat atlet Indonesia Veddriq dan Rizki di Olimpiade Paris 2024," kata Susy dikutip dari detikSport, Jumat (9/8/2024).

Rizki meraih emas di cabor angkat besi kelas 73 kilogram putra di South Paris Arena, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB. Lifter asal Serang, Banten, itu mencatatkan total angkatan 354 kilogram, mengungguli Weeraphon Wichhuma (346 kilogram) dan Dimitrov Bozhidar Andreev (344 kilogram).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raihan emas Olimpiade itu didapat oleh Rizki saat berusia 21 tahun satu bulan 22 hari. Sementara itu, Susy Susanti menjadi peraih emas termuda Indonesia saat berusia 21 tahun lima bulan dan 19 hari. Emas didapat Susy dari cabor bulutangkis nomor tunggal putri.

Namun, butuh 32 tahun sampai ada atlet Indonesia lainnya yang bisa melebih pencapaian Susy. Ia pun mengingatkan pentingnya pembinaan.

ADVERTISEMENT

Susy lantas mencontohkan cabor bulutangkis. Menurutnya, bulutangkis nomor tunggal putra tak mempunyai pelapis setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

Ia juga menyinggung nomor ganda campuran. Susy menilai Indonesia belum mempunyai atlet andalan lagi setelah peraih emas Olimpiade 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Di sisi lain, ia menyebut tunggal putri sedikit lebih baik. Setelah Gregoria Mariska Tunjung yang menyabet medali perunggu di Olimpiade 2024, sudah ada Komang Ayu Cahya Dewi dan Ester Nurumi Tri Wardoyo.

"Harapan saya tentunya pembinaan dan perhatian terhadap olahraga di Indonesia akan terus diperhatikan dan jadi skala prioritas dari pemerintah. Agar ke depannya prestasi olahraga kita bisa lebih baik lagi," kata Susy.

Sejauh ini, Indonesia sudah mengemas dua emas di Olimpiade 2024. Sebelum Rizki, Veddriq Leonardo juga menyumbangkan medali emas dari cabor panjat tebing nomor speed putra. Satu perunggu bisa dipersembahkan Gregoria Mariska Tunjung dari cabor bulutangkis nomor tunggal putri.

Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Hide Ads