Kapal tanker Elisabet terbakar di perairan Gili Tepekong, Candidasa, Karangasem, Bali, Rabu (7/8/2024). Akibatnya, lima anak buah kapal (ABK) tewas.
Diketahui 16 kru selamat dengan sebagian mengalami luka ringan. Berikut fakta-fakta kebakaran maut kapal tanker di Bali itu.
Perusahaan Akan Kooperatif
PT Arta Samudera Line, perusahaan penyedia jasa Kapal MT Elisabet Satu meminta maaf dan akan bertanggung jawab penuh atas insiden yang menewaskan lima anak buah kapal (ABK) mereka. Perusahaan menegaskan akan koorperatif selama proses penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusahaan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam proses penanganan insiden ini, serta kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung," ujar Manager Operasional PT Arta Samudera Line, Budi Kurniawan, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8/2024).
PT Arta Samudra Line berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan keamanan kapal serta memastikan seluruh prosedur operasi dipatuhi dengan ketat. Perusahaan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
Dipastikan Tidak Ada Kebocoran Muatan BBM
Kondisi Kapal MT Elisabet Satu saat ini dinyatakan aman dan api berhasil dipadamkan. Proses pendinginan di area kapal juga sudah selesai dilakukan. Kapal tanker tersebut telah melabuhkan jangkar di perairan sekitar 5,5 kilometer dari Terminal BBM Manggis.
Budi memastikan tidak terjadi pencemaran atau kebocoran muatan BBM di area perairan. Seluruh muatan BBM masih berada di kapal dan akan dilakukan pemindahan agar distribusi BBM tetap berjalan lancar.
Tim Labfor Diturunkan
Direktorat Polairud Polda Bali akan menurunkan tim laboratorium forensik (labfor) untuk menyelidiki penyebab kebakaran kapal Elisabet. Dirpolairud Polda Bali Kombes Nurodin mengatakan sebelum tim Labfor diturunkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan marine safety untuk memastikan apakah kapal sudah benar-benar aman untuk dilakukan olah TKP atau belum.
"Kami ingin memastikan hal itu dulu hari ini. Jadi nanti akan ada tim khusus ke atas kapal untuk memastikan supaya jangan sampai masih ada gas atau sesuatu yang membahayakan di dalam kapal yang dapat membahayakan olah TKP," kata Nurodin di Karangasem, Kamis (8/8/2024).
Polairud telah melakukan berbagai upaya dalam insiden itu. Pertama adalah melakukan evakuasi terhadap para korban dari dalam kapal. Sejumlah saksi dan kru atau ABK kapal yang selamat sudah dimintai keterangan.
2 Korban Luka Telah Pulang dari RS
Dua dari tiga korban kebakaran sudah diizinkan pulang dari Rumah Sakit Umum (RSU) Grha Bhakti Medika Klungkung. Kondisi dua korban itu sudah membaik.
Humas dan Marketing RSU Grha Bhakti Medika, Anak Agung Sri Puspa Dewi, mengatakan dua pasien diperbolehkan pulang setelah pihaknya melakukan pengecekan. Namun, dua korban itu masih harus menjalani rawat jalan untuk memastikan kesembuhannya.
Sedangkan satu korban lagi masih harus mendapat penanganan serius. Pasien ini masih menjalani perawatan akibat luka bakar 10 persen pada kaki dan tangannya. "Masih dirawat di ruang Srikandi," jelas Agung Sri, kepada detikBali, Kamis (8/8/2024).
Kondisi Luka Bakar 3 Korban Lain
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar membeberkan kondisi tiga korban kebakaran kapal tanker Elisabet. Dokter Bedah Plastik RSUP Prof Ngoerah Denpasar I Gusti Putu Hendra Sanjaya mengatakan ketiga korban yang dirawat adalah Muhammad Saiful, Edwin Pratama, dan Fadli. Kondisi ketiga korban dalam keadaan stabil dan sadar.
"Jadi ketiga-tiganya mengenai daerah wajahnya, di mana ada kecenderungan untuk menghirup asap ya, tetapi saat ini kondisinya untuk trauma inhalansinya sedang kami awasi," beber Hendra saat jumpa pers di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, Kamis (8/8/2024).
Dia memerinci luka bakar yang dialami masing-masing korban. Muhammad Saiful mengalami luka bakar 48 persen yang mengenai hampir seluruh anggota badannya. Edwin Pratama mengalami luka bakar mencapai 39,5 persen, dan Fadli luka bakar 4 persen.
Selain pasien, RSUP Prof Ngoerah Denpasar juga mendapatkan evakuasi sebanyak lima jenazah akibat kebakaran kapal tanker tersebut. Namun, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof Ngoerah Denpasar, Affan Priyambodo Permana, belum dapat memberikan informasi lebih detail terkait lima korban yang tewas akibat peristiwa itu.
(nor/gsp)