Pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, disebut tewas akibat bom yang diselundupkan ke dalam wisma tamu yang ditinggalinya selama berada di Teheran, Iran. Hal itu terungkap dalam laporan media terkemuka Amerika Serikat (AS), New York Times (NYT).
Dilansir dari detikNews, laporan itu berbeda dengan laporan versi media pemerintah Iran sebelumnya. Sebelumnya, Haniyeh disebut tewas akibat serangan rudal yang menghantam kediamannya setelah menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Laporan NYT terkait tewasnya Ismail Haniyeh itu mengutip sejumlah sumber pejabat Timur Tengah dan AS. Bom itu, masih menurut laporan NYT, diledakkan dari jarak jauh setelah Haniyeh dipastikan berada di dalam kamarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisma tamu yang ditempati Haniyeh itu terletak di lingkungan kelas atas di wilayah Teheran bagian utara. Lokasi itu merupakan bagian dari kompleks yang disebut sebagai Neshat dan dikelola oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Sementara itu, para pejabat AS meyakini bahwa Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Meskipun Hamas dan Iran menuduh Israel sebagai dalang di balik pembunuhan Haniyeh, pemerintah maupun militer Tel Aviv belum mengaku bertanggung jawab.
Tiga pejabat Iran yang dikutip dalam laporan NYT menggambarkan pembunuhan Haniyeh itu sebagai kegagalan besar bagi intelijen dan keamanan Teheran. Bahkan, para pejabat Iran menyebut insiden itu sangat memalukan bagi Garda Revolusi Iran lantaran menggunakan kompleks tersebut untuk pertemuan rahasia dan menjamu tamu-tamu terkemuka seperti Haniyeh.
Diketahui, Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri seremoni pelantikan Pezeshkian. Garda Revolusi Iran mengonfirmasi Haniyeh dan seorang pengawalnya tewas setelah kediaman yang menjadi tempat mereka menginap di Teheran diserang.
Sebelumnya, Fars News Agency melaporkan bahwa Haniyeh tewas akibat serangan rudal yang diluncurkan dari udara saat sedang berada di Teheran pada Rabu (31/7/2024) waktu setempat. Kantor berita Iran itu tidak menyinggung pelaku yang meluncurkan serangan rudal tersebut.
Sementara itu, Hamas menyatakan Haniyeh terbunuh dalam serangan udara Zionis di kediamannya di Teheran. Laporan NYT yang mengutip para pejabat Iran juga menyebut pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memerintahkan serangan langsung terhadap Israel.
Khamenei bersumpah akan melakukan pembalasan. Ia mengatakan bahwa pembalasan terkait kematian Haniyeh adalah tugas Iran karena terjadi di wilayah mereka.
Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)