Warga Desa Adat Besang Kauh, I Ketut Suarina, mengatakan jalan itu tergerus sejak April lalu. Jalan berlubang karena debit air yang melalui subak membesar lalu menggerus jalan.
"Sudah tidak bisa dilalui mobil, jadi warga yang hendak keluar atau masuk menggunakan mobil memutar ke selatan, tidak bisa langsung lurus dari utara," kata Suarina di Desa Adat Besang Kauh, Kamis (1/8/2024).
Baca juga: Trotoar Berlubang di Karangasem Makan Korban |
Suriana menerangkan jalan tersebut merupakan jalur lingkar luar sisi barat Semarapura. Jalan alternatif itu kerap digunakan oleh warga jika ada upacara adat yang menutup ruas jalan di sekitarnya.
Warga setempat, Suriana berujar, memasang plang di jalan yang berlubang itu agar tidak mencelakakan pengguna jalan. Namun, sejumlah pengendara mobil terpaksa putar balik saat melewati jalan itu karena mengikuti petunjuk dari Google Maps.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Klungkung, I Made Jati Laksana, mengatakan jalan yang berlubang itu akan diperbaiki pada tahun ini. "Masih dilakukan pengecekan dulu, untuk mengukur apa yang diperbaiki termasuk anggaran yang harus disiapkan," jelasnya paparnya.
Menurut Jati Laksana, perbaikan jalan berlubang itu menjadi prioritas karena jalan lingkar luar sisi barat dari Kota Semarapura itu kerap digunakan oleh penduduk. "Juga menjadi alternatif jika terjadi kemacetan di kota," ungkapnya.
(gsp/gsp)