Di era saat ini, banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menjalani gaya hidup sebagai seorang vegetarian. Hal ini dilakukan tentunya bukan tanpa alasan, berbagai pertimbangan mulai dari faktor kesehatan hingga faktor keberlangsungan.
Gaya hidup ini banyak sekali mengundang perdebatan, tidak sedikit yang sangat menentang gaya hidup ini. Tapi apakah kalian tahu, sebenarnya seperti apa sih gaya hidup seorang vegetarian?
Untuk mengetahuinya, yuk kita kenali apa itu vegetarian yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian
Vegetarian berasal dari kata Latin 'vegetus' yang berarti hidup dan energik. Sebagai kata benda, vegetarian adalah orang yang tidak mengonsumsi daging, sedangkan sebagai kata sifat, vegetarian berarti tidak mengandung daging. Menurut American Dietetic Association (2009) dan KBBI, vegetarian hanya mengonsumsi makanan nabati.
Ada dua jenis vegetarian, yaitu vegan yang hanya makan nabati dan non-vegan yang juga mengonsumsi produk hewani seperti susu dan telur.
Makanan vegetarian tidak hanya sayuran, tetapi juga bahan lain seperti jamur yang menyerupai daging. Vegetarian seringkali lebih sehat, hidup lebih lama, dan menghindari penyakit seperti jantung. Pola makan ini juga menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit pada wanita menopause.
Di Indonesia, gaya hidup vegetarian semakin populer. Pada 2000, 2,5% orang dewasa di Amerika Serikat dan 4% di Kanada adalah vegetarian. Di Indonesia, anggota Asosiasi Vegetari Indonesia (IVS) meningkat dari 5.000 pada 1998 menjadi 60.000 pada 2007. Alasan menjadi vegetarian bervariasi dari faktor agama hingga kesehatan.
Jenis-jenis
Vegan
Vegan adalah vegetarian murni yang sepenuhnya menghindari semua produk hewani. Mereka tidak mengonsumsi daging, gelatin, keju, yogurt, madu, royal jelly, dan serangga.
Vegan juga menghindari produk yang melibatkan hewan dalam proses pembuatannya, seperti madu yang berasal dari lebah karena proses pengambilan madu dapat menyebabkan kematian lebah.
Vegetarian Lacto
Vegetarian Lacto adalah mereka yang tidak mengonsumsi daging, unggas, dan telur, tetapi masih mengonsumsi produk susu seperti susu, keju, dan yogurt. Mereka menghindari semua jenis daging namun tetap memasukkan produk olahan susu dalam diet mereka.
Vegetarian Ovo
Vegetarian Ovo tidak mengonsumsi daging, unggas, dan produk susu, tetapi masih mengonsumsi telur. Mereka menghindari semua jenis produk hewani kecuali telur yang tetap menjadi bagian dari pola makan mereka.
Vegetarian Lacto-Ovo
Vegetarian Lacto-Ovo adalah jenis vegetarian yang paling umum. Mereka tidak mengonsumsi semua jenis daging, termasuk daging ternak, unggas, dan ikan, tetapi tetap mengonsumsi produk susu dan telur.
Pseudo-Vegetarian
Pseudo-vegetarian adalah orang yang mengklaim sebagai vegetarian tetapi masih mengonsumsi unggas dan ikan, meskipun menghindari daging merah. Ada dua sub kategori:
Pollo-vegetarian, yang makan unggas seperti ayam dan bebek, tetapi tidak makan ikan atau daging merah, dan
Pesco-vegetarian, yang makan ikan dan hewan laut lain tetapi menghindari daging merah dan unggas.
Semi-Vegetarian
Semi-vegetarian adalah mereka yang sebagian besar mengikuti pola makan vegetarian tetapi masih makan daging sekali atau dua kali seminggu atau pada waktu-waktu tertentu. Mereka tidak sepenuhnya menghindari daging, tetapi konsumsi daging mereka sangat terbatas.
Fruitarian
Fruitarian adalah vegetarian yang diet utamanya terdiri dari buah-buahan. Mereka mengonsumsi buah-buahan sebagai makanan utama setiap hari, seringkali dengan batasan ketat pada konsumsi makanan nabati lainnya.
Selain jenis-jenis vegetarian secara umum, terdapat juga jenis diet vegan. Melansir dari Siloam Hospital, terdapat dua jenis diet vegan, di antaranya:
Gluten-free Vegan Diet
Diet vegan bebas gluten adalah pola makan yang menghindari gluten, yaitu protein yang ditemukan dalam serealia, gandum, dan jelai. Pola makan ini sering diterapkan oleh penderita penyakit celiac, sebuah kondisi di mana sistem imun tubuh salah mengenali gluten sebagai ancaman dan merespons dengan merusak dinding usus, sehingga mengganggu sistem pencernaan.
Raw Vegan Diet
Diet vegan mentah melibatkan konsumsi makanan nabati dalam keadaan mentah. Tujuan diet ini adalah untuk mencegah hilangnya nutrisi yang terjadi saat makanan dimasak pada suhu tinggi. Kadang-kadang makanan dalam diet ini dimasak, tetapi dengan suhu yang tidak melebihi 40 derajat Celcius untuk menjaga kandungan gizinya.
Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)