Magnet merupakan benda yang memiliki muatan dan dapat menarik benda-benda yang mengandung partikel besi. Selain itu, magnet memiliki kemampuan untuk menarik benda-benda lain di sekitarnya karena sifat kemagnetannya.
Dilansir dari laman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau, kata magnet berasal dari bahasa Yunani yakni magnitis Lithos yang artinya batu Magnesian. Konon katanya, sifat magnet ini ditemukan sekitar tahun 600 sebelum masehi (SM).
Lantas bagaimana sejarah lengkapnya dari magnet? Yuk simak artikel berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Magnet
Asal usul istilah 'magnet', 'kemagnetan', dan 'magnetik' berasal dari nama sebuah wilayah di Yunani kuno, yaitu Magnesia. Bangsa Yunani menemukan suatu benda alamiah di Magnesia yang dapat menarik benda-benda berbasis besi seperti batu pada sekitar tahun 600 SM. Benda ini kemudian dikenal sebagai magnetit. Kini kita mengenalnya sebagai magnet.
Setelah observasi lebih lanjut, diketahui bahwa kemampuan magnetit untuk menarik benda besi paling kuat terdapat pada dua bagian ujungnya. Karena itu, ujung-ujung ini dinamakan kutub magnet.
Jika sebuah magnetit digantung, misalnya dengan tali, kedua ujungnya akan mengarah ke utara dan selatan. Inilah sebabnya ujung-ujung tersebut diberi nama kutub utara magnet dan kutub selatan magnet.
Penggunaan magnet telah ada dalam kehidupan manusia sejak sekitar 4500 tahun yang lalu di Cina kuno. Mereka menggunakan magnet sebagai alat bantu navigasi (sekarang kita kenal sebagai kompas).
Pada masa itu, kompas dibuat dengan cara mengapungkan jarum magnet di atas permukaan air. Penggunaan magnet sebagai petunjuk arah ini kemudian dikenal oleh bangsa Eropa sekitar tahun 950 Masehi, ketika perdagangan antarbangsa semakin berkembang.
Karakteristik Magnet
Ada beberapa karakter yang terdapat dalam magnet. Karakter tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dapat Menarik Benda Lain
Salah satu sifat utama magnet adalah kemampuannya menarik benda-benda di sekitarnya, meskipun tidak semua benda dapat ditarik olehnya. Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet terbagi menjadi tiga jenis utama: ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
Ferromagnetik adalah jenis benda yang memiliki daya tarik yang kuat terhadap magnet, seperti besi, baja, nikel, dan kobalt. Ketika berada dekat dengan magnet, benda-benda ini akan ditarik dengan sangat kuat.
Paramagnetik adalah benda-benda yang memiliki daya tarik magnet dengan tarikan yang lebih lemah, seperti aluminium, tembaga, wolfram, dan platina.
Sementara itu, benda-benda diamagnetik sama sekali tidak dapat ditarik oleh magnet, meskipun magnet tersebut sangat kuat. Contohnya termasuk plastik, kayu, dan emas.
2. Memiliki Dua Kutub
Sifat lain dari magnet adalah selalu memiliki dua kutub, yaitu utara dan selatan yang selalu ada berpasangan tanpa terpisahkan. Keberadaan kedua kutub ini merupakan sumber kekuatan magnet yang kuat, tidak peduli bentuk atau ukuran magnetnya.
Meskipun magnet dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kedua kutubnya tidak akan pernah hilang. Misalnya, jika sebuah magnet batang dipotong menjadi dua, magnet tersebut akan membentuk dua kutub baru.
3. Selalu Menunjuk ke Arah Utara dan Selatan
Magnet juga memiliki karakter selalu mengarah ke arah utara dan selatan bumi. Jika Anda menggantungkan magnet tersebut dengan seutas tali, magnet tersebut akan secara alami menunjuk ke arah utara dan selatan.
Fenomena ini terjadi karena magnet berinteraksi dengan medan magnetik bumi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bumi dipandang sebagai magnet besar yang memiliki dua kutub, dan terjadi gaya tarik-menarik antara magnet dan medan magnetik bumi.
4. Gaya Magnet Terbesar Ada di Kedua Kutubnya
Magnet memiliki gaya tarik atau tolakan yang paling kuat di kedua kutubnya, yang terletak di ujung-ujung magnet. Kedua kutub ini diketahui menyimpan gaya magnet yang paling besar.
Fenomena ini terjadi karena garis-garis medan magnet keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Bagian-bagian lain dari tubuh magnet juga memiliki gaya magnet, tetapi intensitasnya lebih kecil dibandingkan dengan gaya yang terkonsentrasi di kedua kutub.
5. Kutub Senama Tolak Menolak dan Tidak Senama Tarik Menarik
Sifat terakhir dari magnet adalah kutub yang sama (utara-utara atau selatan-selatan) akan saling tolak-menolak, sedangkan kutub yang berlawanan (utara-selatan) akan saling tarik-menarik. Fenomena tolak-menolak dan tarik-menarik ini terjadi karena adanya medan magnet.
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang mempengaruhi benda-benda lain dengan cara menarik atau menolak mereka. Kekuatan medan magnet sering kali digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan.
(nor/nor)