Helikopter yang jatuh di kawasan Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, mulai dievakuasi, Minggu (21/7/2024). Proses evakuasi helikopter tipe BELL 505 itu mulai dipindahkan menggunakan eskavator.
Pemindahan bangkai helikopter yang jatuh saat mengangkut tiga wisatawan itu bisa dilakukan setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai melakukan pemeriksaan pada Sabtu (20/7/2024) sore. Kru dari perusahaan dibantu TNI dan polisi, petugas Otban, memulai pembersihan material pukul 15.00 Wita.
Proses evakuasi helikopter itu sempat terkendala medan di impitan tebing kapur. Setelah beres, bangkai helikopter selanjutnya diangkut menggunakan truk menuju pangkalan Bali Helitour.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meminta semua kru memastikan alat mereka tidak rusak. Saya sampaikan ke kru untuk proses evakuasi dipastikan aman ke GWK," ujar Kasat Samapta Polresta Denpasar Kompol I Nyoman Sugianyar di lokasi.
Sebelumnya, KNKT telah melakukan investigasi terkait insiden helikopter jatuh di kawasan Pantai Suluban, Pecatu. Helikopter dengan kode penerbangan PK-WSP itu tidak memiliki kotak hitam atau black box.
Namun, KNKT belum dapat membeberkan hasil investigasinya. "Saya belum bisa menjawab (hasil investigasi)," kata Harry, salah satu petugas KNKT, saat ditemui di lokasi terjatuhnya helikopter, Sabtu (20/7/2024).
Vice President Governance Risk and Compliance PT Whitesky Aviation I Gede Bambang Narayana mengungkapkan sedang menunggu klaim dari asuransi atas kerusakan helikopter senilai $US 1,7 juta itu. Menurutnya, masih ada sisa satu helikopter tipe yang sama untuk melayani tur wisata di kawasan GWK.
"Karena kalau tidak ada asuransi nggak boleh terbang. Pilot juga nggak mau terbang. Nah, nanti pihak asuransi akan ke sini melihat (kondisi helikopternya). Mereka akan menilai apakah total loss (rusak total) atau bisa diperbaiki," pungkasnya.
(dpw/gsp)