Kenapa Harus Mengeluarkan Laptop Saat Pemeriksaan di Bandara? Ini Alasannya

Kenapa Harus Mengeluarkan Laptop Saat Pemeriksaan di Bandara? Ini Alasannya

Rio Raga Sakti - detikBali
Selasa, 16 Jul 2024 22:40 WIB
Pemeriksaan Bandara
Pemeriksaan di bandara. Foto: Dok. Angkasa Pura II
Denpasar -

Pemeriksaan keamanan di bandara merupakan salah satu prosedur yang sangat penting untuk menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan. Salah satu bagian dari prosedur tersebut adalah mengeluarkan laptop dari tas saat melewati pos pemeriksaan. Lantas, apa alasannya?

Kebijakan mengeluarkan laptop saat melewati pos pemeriksaan ini bermula setelah terjadinya peristiwa serangan terorisme pada 11 September 2005 di Amerika Serikat. Sebelum tragedi ini terjadi, bandara masih mengizinkan untuk membawa barang bawaan yang diperlukan, seperti pisau, cairan, dan berbagai jenis perangkat elektronik.

Namun pasca serangan terorisme tersebut, otoritas penerbangan di seluruh dunia segera memperketat peraturan keamanan. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terulangnya tragedi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak saat itu, banyak barang yang sebelumnya diizinkan dibawa ke dalam pesawat kini dilarang atau dibatasi jumlahnya. Pisau dan benda tajam lainnya tidak lagi diperbolehkan untuk dibawa masuk kabin pesawat.

Lantas, mengapa laptop juga harus dikeluarkan saat melewati pos pemeriksaan? Berikut penjelasannya.

ADVERTISEMENT

Alasan Laptop Harus Dikeluarkan di Pos Pemeriksaan Bandara

Alasan dari kebijakan harus mengeluarkan laptop saat pemeriksaan bandara adalah karena baterai laptop dinilai terlalu padat yang membuat sinar X tidak dapat menembusnya secara efektif.

Tak hanya laptop, barang-barang elektronik lainnya juga harus dikeluarkan. Misalnya seperti kamera, tablet, kabel listrik, dan barang elektronik lainnya. Hal ini dikarenakan perangkat elektronik juga bisa menghalangi pandangan dari barang lain saat pemeriksaan berlangsung.

Dengan demikian, mengeluarkan laptop dan barang-barang elektronik lainnya akan mempermudah petugas keamanan untuk melihat isi tas dengan jelas di layar. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin diminta untuk menyalakan laptop atau tablet untuk membuktikan bahwa itu adalah alat elektronik yang berfungsi.

Perlu diketahui juga bahwa baterai laptop terbuat dari bahan yang mudah terbakar, yaitu lithium-ion. Bahan tersebut akan berpotensi mengalami peningkatan suhu panas berlebih jika disimpan di kargo pesawat.

Barang yang Dilarang untuk Dibawa ke Kabin Pesawat

Adapun barang-barang lainnya yang dilarang untuk dibawa ke kabin pesawat. Berikut ini diantaranya:

• Segala jenis bahan peledak

• Cairan mudah terbakar seperti cat, bahan bakar, thinner, methanol, dan lainnya.

• Material yang bersifat korosif seperti merkuri, asam sulfat, alkali, dan lainnya.

• Benda padat yang mudah terbakar seperti kembang api atau petasan.

• Gas bertekanan seperti propana, butana, aerosol, dan lainnya.

• Zat oksidasi seperti bubuk pemutih, peroksida, dan lainnya.

• Zat kimia atau berbahaya seperti sianida, pembasmi hama, dan lainnya.

• Koper dengan instalasi alarm yang menggunakan baterai lithium atau material piroteknik.

• Kendaraan kecil yang menggunakan baterai lithium seperti airwheel, hoverboard, dan lainnya.

• Alat pelumpuh seperti pistol pengejut, tongkat pukul listrik, dan lainnya.

• Semprotan atau cairan bela diri seperti gas airmata, semprotan asam fosfor, dan lainnya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads